Usai Anies dan One Piece, Gerindra Ikut Dirujak Buntut Promosi Prabowo-Gibran Pakai Video Avengers

BeritaHits.id - Belum lama ini capres Anies Baswedan menuai kritikan karena terlihat berfoto bersama komunitas pecinta One Piece. Bahkan, tidak sedikit yang menyebut Anies serta para pendukungnya melanggar hak cipta karena terlihat mengenakan topi jerami hingga mengibarkan bendera khas anime bajak laut tersebut.

Kini media sosial juga ikut digegerkan dengan akun media sosial resmi Partai Gerindra yang menggunakan potongan video dari film Avengers: Endgame untuk mempromosikan pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Ppppp ALL IN!” begitulah caption Partai Gerindra, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Terlihat adegan berkumpulnya seluruh anggota Avengers menjelang perlawanan terakhir terhadap sang musuh utama, Thanos. Kemudian terlihat adegan ikonik ketika Captain America memberi perintah kepada seluruh pahlawan super yang berkumpul, “Avengers, assemble!”

Baca Juga: 6 Fakta Kisah Cinta Prabowo dan Titiek Soeharto, Kandas Karena Politik?

Hal ini seolah-olah sejalan dengan caption Partai Gerindra yang mengajak semua masyarakat untuk bersatu-padu memenangkan Prabowo dan Gibran yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju.

Di cuitan berikutnya, Partai Gerindra terlihat mengunggah artikel dari salah satu media online tentang pendaftaran Prabowo dan Gibran ke KPU.

“Resmi! Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU,” begitulah judul artikel yang diunggah Partai Gerindra.

Hal inilah yang kemudian ramai diperbincangkan warganet, baik yang bernada positif serta yang berkomentar negatif hingga balik melempar cemooh.

“Tiati one piece 2.0,” celetuk warganet mengingatkan Partai Gerindra akan kemungkinan melanggar hak cipta.

Baca Juga: PDIP Masih 'Sandera' Gibran, Rocky Gerung Curiga Prabowo Sedang Diinteli

“Oh ini yang disebut oleh Andre Rosiade semalam sebagai perang sodara. Begini mainnya ya kubu Prabowo. Pemilu yang seharusnya damai, diprovokasi jadi perang saudara,” komentar warganet merujuk pada pernyataan salah satu elite Partai Gerindra di televisi swasta terkait panasnya situasi politik pasca Pilpres 2019.