Scroll untuk membaca artikel
Ruth Meliana | Elvariza Opita
Kamis, 26 Oktober 2023 | 18:12 WIB
Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi). (X/gunromli)

BeritaHits.id - Status keluarga Presiden Joko Widodo di koalisi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terus menjadi perbincangan. Pasalnya Gibran Rakabuming Raka kini sudah menjadi cawapres Prabowo Subianto, serta Kaesang Pangarep yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun diketahui pula bahwa PDI Perjuangan belum mengambil langkah apapun terhadap Jokowi dan keluarganya. Padahal sebelumnya PDIP langsung memecat Budiman Sudjatmiko karena dianggap tidak tegak lurus dengan keputusan partai dan memilih mendukung Prabowo.

Di tengah panasnya gonjang-ganjing tersebut, sentilan salah satu anggota koalisi Ganjar-Mahfud di akun TikTok @totalpolitik berikut ini menjadi sorotan. Adalah Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy yang terlihat mengungkit utang Jokowi kepada PDIP.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy atau Rommy di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). (Suara.com/Yasir)

Nilai utangnya pun tidak main-main. Bukan berupa uang, utang yang dimaksud Rommy ternyata adalah soal jabatan publik yang sudah dimenangkan Jokowi selama puluhan tahun karier politiknya.

Baca Juga: Disebut Sudah Bukan Kader PDIP, Gibran: Sudah Clear Loh

“Kenyataan bahwa Pak Jokowi berutang dalam setidaknya 7 jabatan publik kepada PDI Perjuangan, beliau dan keluarganya,” ungkap Rommy, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Rommy kemudian merinci jabatan yang dimaksud, “Dua kali periode menjadi wali kota, satu periode menjadi gubernur, dua periode menjadi presiden, dua periode menjadi wali kota untuk Mas Gibran dan Mas Bobby.”

“Tujuh jabatan publik yang di situ beliau berutang kepada PDI Perjuangan, artinya itulah kendaraan yang beliau gunakan,” sambung mantan narapidana korupsi tersebut.

Karena itulah, Rommy menilai Jokowi tidak sepantasnya sampai berpindah kubu dan dalam hal ini mendukung Prabowo. Meski faktanya anak sulung Jokowi yakni Gibran kini menjadi cawapres Prabowo.

“Karena secara politik, norma, fatsun, dan pertimbangan politik apapun dalam konteks etika, tidak sepantasnya Pak Jokowi kemudian tidak bersama partainya,” tandas Rommy.

Baca Juga: Keciduk Pakai Jam Tangan Rolex saat Deklarasi, Ini Harta Kekayaan Gibran Rakabuming

Di sisi lain, publik terus dibuat bertanya-tanya dengan alasan PDIP yang cenderung tidak banyak bereaksi meskipun kini Gibran sudah resmi menjadi cawapres Prabowo. Bahkan disebutkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Gibran baru sebatas berpamitan dan belum mengundurkan diri atau mengembalikan KTA.

Load More