Dany Garjito | Dita Alvinasari
Rabu, 01 November 2023 | 17:21 WIB
Ilustrasi korban pembunuhan (Shutterstock).

BeritaHits.id - Kasus meninggalnya siswi kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Semarang berinisial DKW (12) sedang menjadi sorotan publik. Ia meregang nyawa  diduga  setelah menjadi korban pelecehan seksual.

Dari informasi yang beredar, DKW sudah mengalami sakit sejak Jumat (27/10/2023). Ia lantas dibawa ke Puskesmas Karangdoro. Namun, karena kondisinya terus menurun, DKW dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, yakni Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum.

Pada saat tiba di Rumah Sakit Panti Wilasa, bocah asal Kampung Klungsu, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur ini dinyatakan sudah tak bernyawa. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menemukan luka pada kemaluan korban.

Selain itu, dokter mengemukakan jika terjadi perubahan bentuk di dubur dan sobek di selaput vagina korban. Dengan adanya temuan tak wajar ini, pihak berwajib dan keluarga memutuskan untuk melakukan proses autopsi ke jenazah.

Baca Juga: Melongo Lihat Owner Orang Tua Group Diantar Jemput Naik Helikopter, Netizen: Drakor In Real Life!

Sementara itu, pihak kepolisian juga tengah menyelidiki tersangka dalam kasus ini. Pasalnya, polisi menemukan indikasi jika korban mengalami pelecehan seksual.

Kejadian ini sontak menuai sorotan dari warganet. Berbagai komentar berisi kecaman dilontarkan warganet atas insiden meninggalnya siswi kelas 6 SD yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini seperti yang terlihat dalam kolom komentar unggahan Instagram @/portalsemarang.

"Hukum mati aja gimana. Korban juga sudah meninggal kok," komentar warganet.

"Apalagi ini. Kemarin habis anak kelas 1 SD, sekarang anak kelas 6 SD. Pelakunya emang biadab!" timpal warganet lain.

"Ini lho karena hukuman terlalu ringan. Jadi was-was punya anak perempuan. Harus hati-hati," imbuh lainnya.

Baca Juga: Sumber Pendapatan Auzura, Selebgram Ini Viral Gegara Dituduh Jadi Pelakor

"Otaknya di mana anj***," ujar warganet lain.

"Biadab!" komentar warganet lainnya lagi.

Load More