Scroll untuk membaca artikel
Agatha Vidya Nariswari | Dita Alvinasari
Kamis, 02 November 2023 | 10:25 WIB
Satpol PP Bali saat menurunkan atribut partai politik PDI Perjuangan di lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023). (ANTARA)

BeritaHits.id - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun merespons insiden pencopotan baliho calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan kunjungan kerja di Gianyar, Bali.

Komarudin menyebut jika pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu berbahaya. Pasalnya, hal tersebut  memicu beragam reaksi dari para kader PDIP yang tersebar di berbagai penjuru daerah.

"Itu kan diberitakan di media nasioanal ya, apakah kebetulan atau tidak kebetulan, tapi bendera baliho yang diturunkan itu semua PDIP. Termasuk juga calon presiden dan wakil presiden. Itu yang harus dihindari karena itu sangat berbahaya," ujar Komarudin dikutip dari unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (2/11/2023).

"Bukan saja di Bali, PDIP ini kan Sabang sampai Merauke. Jadi anak-anak dari daerah semua bereaksi melihat hal seperti ini," imbuhnya.

Baca Juga: Makna Dan Maksud dari Pohon di Bali yang Bersaput Poleng

Lebih lanjut, elite PDIP ini mengungkit ucapan Jokowi pada saat bertemu dengan ketiga calon presiden di Pilpres 2024. Orang nomor 1 RI itu berjanji akan bersikap netral. Oleh karena itu, Komarudin menyebut jika pencopatan baliho tersebut sangat kontradiksi dengan ucapan Jokowi.

"Presiden kemarin dalam pertemuan makan siang bersama ketiga calon presiden dan wakil presiden bahwa beliau tetap menginginkan Pemilu yang aman, beliau tetap berdiri di tengah. Jangan terkesan tindakan mereka itu justru kontradiksi dengan yang disampaikan presiden di Istana," ucap Komarudin.

Dalam hal ini, Komarudin juga mengorek momen ketika Jokowi kunjungan kerja ke Sumatera Barat.  "Kemarin presiden kunjungan ke Sumatera Barat juga ada baliho spanduk banyak di sana nggak papa," pungkasnya.

Load More