Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Dita Alvinasari
Jum'at, 03 November 2023 | 09:11 WIB
Suasana Rapat Paripurna Ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar].

BeritaHits.id - Insiden mikrofon mati saat Rapat Paripurna DPR RI kembali terjadi. Kali ini berlangsung saat Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat menyampaikan aspirasinya soal dukungan Indonesia ke Palestina.

Diketahui, kejadian mikrofon mati itu terjadi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-8 Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 yang digelar di Senayan, Jakarta, pada Selasa (31/10/2023)

Dilihat dari potongan video yang diunggah oleh akun Instagram @/sisiterang.official, tampak momen ketika Syahrul Aidi berapi-api menyampaikan interupsinya. Ia mendorong agar Indonesia mendukung penuh Palestina dalam melawan Israel.

"Berdasarkan atas kondisi ini, Indonesia harus melakukan langkah strategis taktis. Satu, melakukan langkah strategis dalam upaya menghentikan dengan segera kejahatan kemanusiaan Israel kepada Palestina sebagai target jangka pendek," ujar Syahrul Aidi, dikutip Jumat (3/11/2023).

Baca Juga: Pemerintah RI Bakal Kirim 33 Ton Bantuan Alat Medis hingga Makanan untuk Rakyat Palestina

Saat terus berlanjut menyampaikan aspirasinya soal kemerdekaan Palestina, tiba-tiba mikrofon mati. Kendati demikian, ia tetap terlihat terus mengungkapkan aspirasinya.

"Dan terus mendorong kemerdekaan Palestina..." lanjut Syahrul Aidi dan tiba-tiba mik mati.

Sesaat  setelah mikrofon salah satu kader PKS tersebut mati, Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara. Ia mengatakan jika mikrofon tersebut mati secara otomatis karena sudah lebih dari 5 menit.

"Sudah lebih dari 5 menit, Pak. Jadi mati sendiri. Sesuai dengan tata tertib," kata Puan.

Kejadian mikrofon mati ini sontak saja menuai sorotan dari netizen. Banyak yang kemudian melontarkan hujatan kepada putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut.

Baca Juga: 5 Artis Galang Dana untuk Palestina, Ada yang Jual Barang Preloved

"Baru tahu ada waktu untuk menyuarakan kebebasan bicara. Sekelas anggota dewan. Apalagi kita rakyat jelata," komentar netizen.

"Mendengar suara anggota saja dia enggan. Apalagi berjuang untuk rakyat," timpal netizen lain.

"5 menit mati otomatis? Begitu ya kalau lo nggak suka sama aspirasinya? Gimana mau jadi presiden?" imbuh lainnya.

"Mau alasan apapun. Itu adalah bentuk pembungkaman kebebasan berpendapat. Puan sebagai ketua DPR pastinya punya kontrol untuk memastikan mik bisa menyala kapanpun. Dan itu tidak terjadi. Dan sejak kapan semua itu ada timer-nya?" ujar netizen lain.

"Mik mati sendiri? Sudah mencatat beberapa kali dan masyarakat masih mengingatnya," komentar netizen lainnya lagi.

Load More