Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Elvariza Opita
Sabtu, 04 November 2023 | 17:59 WIB
Anak pensiunan polisi di Palu yang tega bunuh bocah 8 tahun. (x/kegblgnunfaedh)

BeritaHits.id - Keluarga AR (8), bocah SD yang menjadi korban pembunuhan oleh anak pensiunan polisi di Sulawesi Tengah berinisial MFM (16) mengaku tidak terima dengan hasil visum yang diungkap pihak berwajib.

Hal ini seperti terlihat di video unggahan akun Instagram @nenktainment. “Saya dari orang tua korban sangat keberatan dengan hasil visum yang sudah dibeberkan, sedangkan saya orang tua dari korban tidak mendapatkan hasil visum,” ucap Selvia, ibunda AR, seperti dikutip pada Sabtu (4/11/2023).

Keluarga AR mengaku tidak terima lantaran polisi mengklaim tidak ada pelecehan seksual yang dialami oleh korban. Hal ini merujuk pada pernyataan Kasatreskrim Polresta Palu, AKP Ferdinand E Numbery yang mengklaim tidak adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada jenazah AR sesuai hasil visum RS Bhayangkara Palu.

Bahkan dalam keterangan terpisah, Selvia menyebut sang suami, Herman, sampai tak kuasa menahan emosi mendengar keterangan polisi. “Bapaknya emosi mendengar hasil visum di televisi. Kaca dia pukul, dan tadi dibawa ke rumah sakit untuk diobati,” ujar Selvia.

Baca Juga: Sosok MFM Anak Pensiunan Polisi yang Bunuh Anak SD di Sulteng


Bukan tanpa alasan, Herman rupanya merujuk pada pengalamannya kala memandikan jenazah AR. Menurutnya saat itu area dubur sang anak terasa kendur saat akan dimasukkan kapas.

Padahal sebelumnya pihak kepolisian juga menyebut soal MFM yang sempat memegang alat kelamin AR setelah bocah malang itu meninggal dunia. Disebutkan MFM membunuh AR dengan cara dicekik, lalu pakaian korban dilepaskan dan kemaluannya sempat dipegang sebelum jenazah disembunyikan di lorong gelap.

Sementara itu, di video yang beredar juga terdengar keluh kesah Selvia yang tidak terima dengan pengakuan MFM. Remaja 16 tahun itu mengaku menghabisi nyawa AR karena tidak terima dengan kata-kata kasar yang disampaikan korban kepadanya.

“Saya juga keberatan dengan perkataan pelaku yang bilang kalau anak saya berbicara kasar, sedangkan saya tahu anak saya tidak pernah bicara kasar dengan orang,” tutur Selvia.

“Jadi saya minta tolong semua warga Kota Palu, mohon bantuannya, doanya, dukungannya, untuk anak saya segera mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, agar pelaku segera mendapatkan hukuman yang setimpal,” tandasnya.

Baca Juga: Diturunkan di Tol, Korban Lain Praka Riswandi Cs Sempat Setop Mobil Tapi Dikacangin

Load More