Scroll untuk membaca artikel
Agung Pratnyawan
Minggu, 05 November 2023 | 14:09 WIB
Menlu Retno Marsudi membacakan puisi buatannya berjudul 'Palestina Saudaraku' dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/11/2023). [Suara.com/Muhammad Yasir]

BeritaHits.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi ikut serta dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/11/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Retno Marsudi tidak hanya menyerukan dukungan kepada rakyat Palestina bersama tokoh-tokoh lainnya.

Menlu Retno Marsudi juga membacakan puisi sebagai dukungannya terhadap Palestina.

Para peserta nampak hening mendengarkan Puisi Palestina Saudaraku yang dibacakan Menlu Retno Marsudi kemarin.

Baca Juga: Pendidikan dan Karier Menlu Retno Marsudi, Bacakan Puisi Palestina Saudaraku

Menlu sendiri mengaku baru menulis puisi berjudul 'Palestina Saudaraku' tersebut kemarin, Sabtu (4/11/2023) malam.

Dirangkum BeritaHits.id, berikut ini isi puisi yang dibacakan Menlu Retno Marsudi dalam acara Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas.

"Palestina Saudaraku"

"Hatiku miris karena bocah itu menangis. Dia terluka, dia tidak bisa berkata, dia tidak tahu dimana bapak ibunya. Setiap 10 menit satu anak wafat di Gaza, ribuan orang tua kehilangan anak, tak terbilang betapa ribu anak kehilangan orangtuanya.

Setiap tangan tertulis nama mereka, tidak ingin mati tanpa penanda. Rumah mereka hanya langit, kasur mereka hanya bumi.
Kapan kekejaman ini akan berhenti, kapan keadilan ini akan menghampiri.

Baca Juga: Potret Menlu Retno Marsudi Ikut Aksi di Monas Pakai Turban Hingga Syal Putih: Sampai Ciptakan Puisi Untuk Palestina

Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantu. Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu sampai penjajah itu enyah dari rumahmu.

Palestina kau adalah saudaraku, dan aku Indonesiaku akan selalu bersamamu."

"Allahu Akbar. Palestina Merdeka," pekik massa seusai Retno Marsudi membacakan puisinya.

Load More