BeritaHits.id - Indonesia kembali menjadi sorotan dunia lantaran piramida yang terkubur di Jawa Barat ternyata bisa jadi yang tertua di dunia. Para ilmuwan memperkirakan kalau piramida raksasa yang terkubur di Indonesia bisa jadi yang tertua di dunia.
Ingatkan Anda dengan situs Gunung Padang yang ada di Jawa Barat? Ternyata, situs peninggalan zaman megalitikum tersebut saat ini sudah masuk media luar negeri.
Dilansir BeritaHits.id dari Science Alert, Gunung Pandang ternyata merupakan situs purba. Mulanya, situs ini disebut berusia antara 1000 hingga 2000 tahun.
Akan tetapi menurut laporan terbaru, Gunung Padang disebut berusia lebih dari 16.000 tahun dan mungkin memiliki usia yang lebih tua dari struktur megalitik tertua yang pernah dibangun oleh tangan manusia, seperti Stonehenge atau Piramida Giza.
Baca Juga: 4 Fakta-Fakta Piramida Toba, Ditemukan Tidak Sengaja, Diklaim Mirip Gunung Padang
Struktur batu kuno di lereng bukit di wilayah Jawa Barat ini dianggap suci oleh penduduk setempat, yang menyebut struktur semacam ini sebagai 'punden berundak', yang berarti piramida berundak, karena teras-teras yang mengarah ke puncaknya.
Gunung Padang adalah bukti kecerdasan dan kecanggihan manusia di masa lampau
Ketika berbicara soal masa lampau, banyak orang terjebak pada hal-hal yang kuno dan ketinggalan zaman. Namun, siapa tahu jika yang terjadi justru sebaliknya.
Jauh sebelum era modern seperti saat ini, ada kemungkinan era manusia jauh lebih canggih. Hal tersebut terbukti dari penemuan-penemuan yang berhasil dibongkar para ilmuwan.
Terbaru, para arkeolog baru saja meneliti permukaan situs Gunung Padang ini dan mereka sepakat bahwa situs itu menjadi " bukti luar biasa" akan kecerdikan manusia.
Baca Juga: Fakta-Fakta Candi Sukuh Karanganyar, Mirip Chichen Itza di Meksiko
Gunung Padang berpotensi menjadi struktur piramida tertua di dunia, dibangun di atas gunung berapi yang sudah punah sebelum munculnya pertanian atau peradaban seperti yang kita kenal.
Disebutkan, para ahli telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memperdebatkan apakah struktur Gunung Padang ini benar-benar konstruksi buatan manusia atau hanya formasi geologi alami.
Antara tahun 2011 dan 2015, ahli geologi Danny Hilman Natawidjaja dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) memimpin tim arkeolog, ahli geofisika, dan ahli geologi untuk mengungkap misteri kuno ini.
Menurut data baru dari para ilmuwan di Indonesia itu, kemungkinan ini dibuat oleh manusia dalam beberapa tahap. Kemudian di dalamnya terdapat ruang terbuka besar yang berisi hal-hal yang tidak diketahui.
Tim memanfaatkan radar canggih untuk mengambil citra bawah permukaan tanah. Natawidjaja dan tim mampu menyelidiki lapisan Gunung Padang hingga sedalam 30 meter. Lapisan terdalam ini kemudian disebut sebagai ‘Unit 4.’
Apa yang ditemukan ilmuwan di Gunung Padang?
Analisis ekstensif terhadap Gunung Padang, yang berarti 'gunung pencerahan' dalam bahasa lokal. Seperti yang dijelaskan di atas, situs ini dibuat oleh manusia dalam beberapa tahap.
Penanggalan radiokarbon pertama dari situs tersebut menunjukkan bahwa konstruksi awal dimulai sekitar periode glasial terakhir, lebih dari 16.000 tahun sebelum masa sekarang dan mungkin sekitar 27.000 tahun yang lalu.
Sebagai gambaran, Gobekli Tepem yang merupakan kumpulan batu besar di Turki yang saat ini dianggap sebagai megalit tertua di dunia, berasal dari 11.000 tahun yang lalu. Itu artinya Gunung Padang lebih tua daripada itu.
Hasil penelitian di Gunung Padang ini diperoleh setelah dilakukan analisis yang cermat selama bertahun-tahun. Bagian inti dari struktur ini mungkin dibangun antara 25.000 dan 14.000 SM, namun kemudian ditinggalkan selama beberapa milenium.
Menurut penelitian Danny Hilman Natawidjaja dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) memimpin tim arkeolog, ahli geofisika, dan ahli geologi, konstruksi tahap kedua dimulai lagi sekitar tahun 7900 hingga 6100 SM.
Perluasan situs ini berdampak pada luas gundukan inti piramida dengan berbagai kolom batu dan tanah berkerikil, dengan beberapa pekerjaan bangunan lebih lanjut dilakukan antara tahun 6000 dan 5500 SM.
Tapi menurut penelitian, para pembangun tampaknya sengaja mengubur atau membangun beberapa bagian lama situs tersebut. Namun tak lama kemudian dibangun lagi.
Menurut laporan, pembangunan tahap terakhir piramida tiba sekitar tahun 2000 hingga 1100 SM yakni dengan menambahkan tanah lapisan atas serta teras batu yang menjadi ciri khas punden berundak. Ini adalah bagian yang paling banyak terlihat saat ini.
“Pembangun Unit 3 dan Unit 2 di Gunung Padang pasti memiliki kemampuan tukang batu yang luar biasa, yang tidak sejalan dengan budaya tradisional pemburu-pengumpul,” tulis tim peneliti.
“Mengingat pendudukan Gunung Padang yang berlangsung lama dan terus-menerus, masuk akal untuk berspekulasi bahwa situs ini memiliki arti penting, menarik orang-orang kuno untuk berulang kali menempati dan memodifikasinya.”
Penggalian lebih lanjut diperlukan untuk memahami siapa orang-orang prasejarah ini dan mengapa mereka membangun benda-benda tersebut.
Ketika para peneliti menyelidiki bagian dalam lereng bukit menggunakan gelombang seismik, mereka menemukan bukti adanya rongga dan ruangan tersembunyi, beberapa di antaranya memiliki panjang hingga 15 meter dan langit-langit setinggi 10 meter.
Tim sekarang berharap untuk menelusuri area-area ini. Jika mereka menemukan ruangan apapun, mereka berencana menjatuhkan kamera ke dalam kegelapan untuk melihat apa yang tersembunyi di bawah.
Kontributor : Damai Lestari
Berita Terkait
-
Mengenal Piramida Budaya Perkosaan, Dari Lelucon Bisa Berujung Pelecehan
-
Radar Canggih Tiongkok Deteksi Gelembung Plasma di Atas Piramida Mesir, Antisipasi Gangguan GPS?
-
Situs Gunung Padang Berpotensi Cuan, Pemkab Cianjur Undang Investor
-
Misteri Gunung Padang: Jejak Peradaban Tertua di Dunia
-
Yoursay Class New Year, New Financial Habit: Belajar Bareng Seputar Pengelolaan Keuangan
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak