BeritaHits.id - Mantan perwira intelijen Korps Marinir Amerika Serikat, Scott Ritter, menyebut Israel saat ini lebih banyak mengirim tentara berusia remaja ke Gaza, Palestina.
Awalnya, Scott Ritter mengungkapkan jika selama bertahun-tahun Israel telah mendapatkan sokongan teknologi dari Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke Palestina.
Namun, kekinian diketahui jika Israel justru banyak menurunkan tentara remaja berusia 18 hingga 20 tahun yang belum berpengalaman ke Gaza. Hal ini demi meminimalisir biaya perang.
"Anak-anak berusia 18, 19, 20 tahun yang tidak memiliki pengalaman berarti apapun," kata Scott dikutip dari Sputnik, Rabu (8/11/2023).
Selain itu, mantan perwira intelijen ini juga menguak analisisnya soal Israel yang tak akan dengan mudah memberangus Hamas.
Hal tersebut merujuk pada peliknya struktur dan jaringan infrastruktur yang sudah dibangun oleh Palestina. Ia menyinggung soal terowongan milik Hamas yang menjadi masalah besar bagi Israel.
"Jika Israel ingin mengalahkan Hamas di Gaza, mereka harus turun ke terowongan bawah tanah. Namun, Israel tidak ingin melakukan hal itu, karena mereka menginginkan perang dengan biaya murah," kata Scottt.
"Mereka berperang di atas tanah. Mereka melakukan operasi terowongan terbatas. Namun mereka tidak berhasil mengalahkan Hamas. Untuk mengalahkan Hamas, mereka harus melakukan tindakan bawah tanah, dan mereka harus menutup seluruh jaringan terowongan," imbuhnya.
Korban di Gaza Tembus 10 RIbu Jiwa
Baca Juga: Bahas Perdamaian Gaza, PBB Tak Berdaya di Hadapan Amerika Serikat, Inggris dan Israel
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas membeberkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah melebihi 10.000 jiwa. Jumlah ini merupakan akumulasi setelah hampir satu bulan Israel melakukan serangan dan pengeboman terhadap militan Palestina.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas juga menyebut jika 4.000 korban tewas di Gaza adalah anak-anak. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan kepada wartawan bahwa wilayah yang dibombardir oleh Israel tersebut sudah menjadi 'kuburan bagi anak-anak'.
Berita Terkait
-
Serba-Serbi Kapal RS TNI untuk Palestina, Jadwal Pengiriman hingga Spesifikasinya
-
Gempuran Israel Tewaskan 160 Orang Anak Setiap Hari di Gaza, Ini Data WHO
-
RS Indonesia di Gaza Dituding Difasilitasi Hamas, Jubir Kemenlu Bilang Begini
-
Israel Diprediksi Hancur Lebur di 2027, Sudah Tergaris di Alquran?
-
Foto Tentara Israel Salat Disebut Gimmick, Warganet Salfok ke Sepatu dan Kacamata
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!