Scroll untuk membaca artikel
Chyntia Sami Bhayangkara | Elvariza Opita
Rabu, 08 November 2023 | 14:14 WIB
Orang-orang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan yang terkena serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [MAHMUD HAMS / AFP]

BeritaHits.id - Otoritas melaporkan sudah lebih dari sepuluh ribu orang menjadi korban dalam agresi militer Israel ke Palestina yang berlangsung sebulan belakangan. Mirisnya lagi, kebanyakan dari korban tersebut adalah warga sipil terutama anak-anak.

Hal ini membuat Israel menjadi bulan-bulanan masyarakat karena dianggap sudah melanggar hukum internasional yang berlaku. Apalagi karena belakangan beredar video memperlihatkan pengakuan seorang juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang diduga keceplosan mengungkap rencana jahat negaranya.

Dilihat di akun TikTok @trtworld, tampak Tal Heinrich yang juga seorang pembawa berita di Israel tersebut sedang memberikan pernyataan di media CNN. Lalu tanpa sengaja Tal Heinrich keceplosan mengaku bahwa Israel memang hanya mengincar rakyat sipil di Jalur Gaza, Palestina.

Padahal selama ini otoritas Israel mengklaim serangan mereka yang membabi-buta ke Jalur Gaza adalah untuk menumpas organisasi militan Palestina, Hamas, yang mereka cap sebagai teroris.

Baca Juga: Hamas Menjerit, Minta PBB Desak Israel Pulihkan Pasokan Air Di Gaza


“Kami tidak menarget siapapun di Gaza selain warga sipil,” ucap Tal Heinrich, dikutip pada Rabu (8/11/2023), yang kemudian buru-buru menggelengkan kepala setelah menyadari kesalahannya. “Ah maksudnya teroris.”

Kesalahan senada ternyata juga dilakukan oleh Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Maimon, yang diliput oleh ABC News Australia. Dalam kesempatan itu, Amir Maimon sempat salah mengaku bahwa pihaknya bukanlah korban dalam konflik yang terjadi. Padahal selama ini Israel kerap memposisikan diri sebagai korban yang berusaha membela diri atas serangan Hamas Palestina.

“Orang-orang berusaha menekankan ada kesamaan moral (antara Israel dan Palestina). Faktanya tidak ada kesamaan moral. Kami bukan korban,” tegas Amir Maimon.

Selang beberapa detik kemudian, barulah sang dubes menyadari kesalahan yang dilakukannya. “Ah maaf, kami lah korbannya,” ralat Amir Maimon.

Momen ini yang belakangan disoroti oleh warganet karena dianggap memperlihatkan rencana asli Israel di tengah berbagai narasi dan propaganda yang mereka gaungkan. Akun TikTok @trtworld sendiri secara khusus menyebut kondisi itu sebagai freudian slip, di mana seseorang tanpa sengaja akan menceploskan sesuatu yang mereka sembunyikan atau rahasiakan.

Baca Juga: Serba-Serbi Kapal RS TNI untuk Palestina, Jadwal Pengiriman hingga Spesifikasinya

Load More