Scroll untuk membaca artikel
Chyntia Sami Bhayangkara | Elvariza Opita
Rabu, 08 November 2023 | 15:55 WIB
Mahasiswi FKH Unair yang Bundir Pernah Curhat Hal Ini ke Teman: Takut... [elementsenvato/RawPixels_1]

BeritaHits.id - CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya. CA ditemukan dalam keadaan kepala terbungkus plastik dan diduga membunuh dirinya sendiri dengan menggunakan gas helium.

Isu CA bunuh diri semakin santer berembus setelah polisi menemukan surat wasiat dalam bahasa Inggris di mobil tersebut. Di suratnya, korban sempat menyebut perkara kekhawatirannya akan masa depan.

Cerita yang sama ternyata pernah disampaikan pula oleh CA kepada temannya semasa SD, JA. “Pas aku baca wasiatnya dia (korban), ya itu relate (berkaitan) banget memang,” kata JA, dikutip pada Rabu (8/11/2023).

Saat itu korban ternyata sempat mengungkapkan beberapa keinginannya, salah satunya menjadi sosok yang mampu bersikap tegas seperti JA.

Baca Juga: 7 Fakta di Balik Kematian Mahasiswi Kedokteran Unair: Ada Surat Wasiat, Barang-barang Lengkap

Aparat kepolisian saat mendatangi TKP tewasnya mahasiswa FKH Unair di dalam mobil di halaman apartemen Jalan H. Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023). ANTARA/HO-ADS


Bukan hanya itu, korban juga pernah menceritakan sejumlah ketakutannya akan masa depan kepada JA. Namun JA tidak terlalu mempermasalahkannya karena setelah itu mereka kembali bercanda seperti biasa.

“Sering bilang takut nggak bisa sukses di masa depan, takut nggak bisa punya pacar. Setelah cerita begitu kami ya selalu bercanda, seperti ya sudahlah jadi badut saja sekarang,” ujar JA.

Diakui JA, dirinya sudah berteman selama 11 tahun dengan korban dan selama itu pula dia tidak merasakan ada gelagat depresi pada sosok sang sahabat. Namun JA tidak menyangka temannya menyimpan semua ketakutannya sendiri dan tidak menceritakan kepada siapa-siapa.

Bahkan beberapa waktu sebelum CA ditemukan tewas di dalam mobilnya, mahasiswi yang juga dikenal berprestasi sebagai asisten dosen tersebut kerap membahas soal mental health.

“Kok bisa sahabatan 11 tahun aku nggak tahu sedikit pun dia punya depresi. Dia sama sekali nggak pernah menyinggung itu, bahkan beberapa hari sebelum pergi, kami lagi ngobrol tentang mental health,” tutur JA.

Baca Juga: Ramai Kasus Bunuh Diri Mahasiswa, Dokter Jiwa Tegaskan Mengakhiri Hidup Bukan Solusi dari Masalah

Load More