BeritaHits.id - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengaku mendapatkan sejumlah intimidasi usai vokal menyuarakan kritik soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Melki Sadek mengungkapkan jika intimidasi tersebut datang dari sejumlah pihak kepada keluarga. Sang ibu yang berada di rumah beberapa kali didatangi oleh sejumlah aparat TNI hingga polisi.
"Ibu saya di rumah didatangi oleh aparat keamanan, ada dari TNI, ada dari Polri. Menanyakan saya ke ibu, 'Melki biasa balik di rumah kapan, Melki itu kegiatannya dulu kalau di rumah ngapain aja, ibu komunikasinya bagaimana dengan Melki', itu beberapa kali ditanyakan," terang Melki dikutip dari video unggahan akun X @/AndiSinulingga, Rabu (8/11/2023).
Tak hanya sang ibu, Ketua BEM UI ini juga membeberkan bahwa salah satu guru yang pernah mengajarnya di SMA juga mendapatkan teror serupa dari aparat.
"Termasuk guru di sekolah juga ada yang menelepon, guru sekolah SMA saya. Menanyakan, dulu pas sekolah Melki itu ngapain," beber Melki.
Sementara itu, dirinya sendiri mengaku kerap mendapatkan telepon dari sejumlah aparat keamanan. "Handphone saya juga sudah beberapa hari ditelepon oleh aparat keamanan," ucap Melki.
Kendati demikian, Melki Sadek mengaku tak gentar dalam menyuarakan kritiknya terhadap pemerintahan. Termasuk terhadap MK yang mengabulkan permohonan perubahan batas usia calon presiden dan wakil presiden.
"Tapi tidak satupun dari ancaman-ancaman itu yang membuat kita gentar. Artinya kalau kita semakin banyak diancam, kita sudah di jalan yang benar," pungkasnya.
Pernyataan Melki Sadek ini sontak menuai sorotan dari publik. Beragam komentar dilontarkan oleh warganet menanggapi masalah intimidasi yang didapat oleh Ketua BEM UI tersebut.
Baca Juga: Dicopot dari Jabatan Ketua MK, Anwar Usman Merasa Ada Skenario yang Menyerang Dirinya
"Suasana seperti ini bukan hal baru. Rezim beserta aparat udah keenakan dengan cara seperti ini. Muak juga sih lama-lama negara ini punya mereka," komentar warganet.
"Demokrasi di Indonesia semakin kacau dengan ikut campurnya alat negara mengintimidasi rakyat," timpal warganet lain.
"Apakah hukum dan militer telah tergambar sebagai alat kekuasaan atas kejadian ini?" imbuh lainnya.
"Pak @ListyoSigitP mohon ditindaklanjuti. Rakyat itu bukan kriminal. Perbedaan politik itu kewajaran dalam demokrasi," ujar yang lain.
"Negara dikuasai orang-orang zalim," komentar warganet lainnya lagi.
Berita Terkait
-
Resmi Dicopot, Siapa Pengganti Anwar Usman Sebagai Ketua MK?
-
Singkat Lalu Dipecat, Ini Perjalanan Kontroversial Anwar Usman Selama Jadi Ketua MK
-
Anwar Usman Buka Suara Usai Dicopot dari Ketua MK
-
Dicopot Dari Jabatan Ketua MK, Serangan Balik Anwar Usman: MKMK Lakukan Pelanggaran
-
Anwar Usman Meradang Atas Putusan MKMK: Harkat dan Martabatnya Saya Dilumatkan oleh Fitnah Keji!
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!