BeritaHits.id - Publik dibuat geger dengan rekaman video keluarga pasien yang mengamuk dan memarahi petugas RSUP M Djamil, Padang. Keterangan video menyebut jika pihak rumah sakit menolak menangani pasien kritis dengan alasan akan ganti shift.
Alasan ini membuat keluarga murka. Pasalnya, diduga karena penanganan yang terlambat dari pihak rumah sakit, pasien kritis tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Dalam video berdurasi 30 detik yang viral di X usai diunggah oleh akun @Pai_C1, disebutkan jika keluarga sudah melaporkan kondisi pasien kepada petugas di pukul 14.01 WIB. Saat itu, detak jantung pasien sudah mulai tidak nampak.
"Kasus pasien meninggal karena penanganan yang kurang optimal. Kasus seperti ini karena memang perawat merasa profesional atau memang kemanusiaan kurang?" tulis keterangan unggahan.
Baca Juga: Sejarah RS Indonesia di Gaza, Rumah Sakit yang Kerap Jadi Sasaran Serangan Israel
Namun, petugas justru beralasan tidak bisa menanganai pasien karena akan berganti shift. Pada pukul 14.40 WIB, petugas baru melakukan pemeriksaan dan menyatakan bahwa pasien sudah meninggal dunia.
"Sudah terlihat jelas di mesin itu seperti garis lurus, bukannya ditanggapi dengan cepat, malah dijawab 'Mohon maaf bang, kami mau ganti shift, tidak bisa kami menangani pasien'," tulis keterangan unggahan.
Hal ini membuat keluarga pasien geram dan menganggap bahwa pelayanan rumah sakit tersebut sangat buruk dan mengecewakan. Dalam video yang beredar, keluarga korban nampak menyampaikan kekesalan kepada pihak RSUP M Djamil, Padang.
Hingga artikel ini dibuat, pihak RSUP M Djamil masih belum memberi keterangan apapun terkait kasus tolak tangani pasien kritis karena akan ganti shift ini.
Baca Juga: Heboh Video Diduga Perawat di Gowa Rundung Pasien Tak Berdaya, Tertawai sampai Menuduh Mabuk
Berita Terkait
-
RSUD Lewiliang Sembunyikan Ambulans Saat Akan Digunakan, Keluarga Pasien Koma Murka
-
Tercyduk Saat Sedang Tidur, Aksi Kreatif Polresta Padang Tangkap Pelaku Pencabulan Anak Kandung Tuai Pujian
-
Israel Tuduh RS Indonesia di Gaza Jadi Tempat Sembunyi Hamas, Ini Bantahan Kemenlu
-
Keji! Ayah di Padang Tega Setubuhi 2 Anak Kandung, Pelaku Ditangkap Saat Sedang Tidur Pulas
-
Pasien Kritis Malah Dijadikan Bahan Candaan, Perawat di Gowa Bikin Netizen Murka: Gak Ada Moral!
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak