BeritaHits.id - Kabar duka dari mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Letjen (Purn) Tiopan Tiopan Bernhard Silalahi meninggal dunia.
Mantan menteri yang lebih sering dipanggil TB Silalahi meninggal dunia pada usia 85 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Senin (13/11/2023) sekitar pukul 20.19 WIB.
Almarhum disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Dan rencananya akan dimakamkan pada Kamis, 16 November 2023 pukul 00.00 WIB di Hall of Silence di TB Silalahi Center, Balige.
Siapa sosoknya, berikut ini BeritaHits.id telah merangkum profil dan biodata TB Silalahi terkini untuk Anda.
Baca Juga: Profil dan Biodata Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia saat Ini
TB Silalahi selain menteri, juga dikenal sebagai politisi Partai Demokrat dan pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden di masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia juga abituren Akmil 1961 dengan kecanganan Kavaleri. Hingga jabatan terakhir di militer adalah Asisten I Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). Kala itu pangkatnya Mayor Jenderal pada 1988.
TB Silalahi juga pernah menjabat sebagai Sekjen Departemen Pertambangan sekaligus Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Kabinet Pembangunan VI.
Yakni kabinet di bawah pemerintahan Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Tri Sutrisno antara tahun 1993 hingga 1998.
Saat menjadi menteri, TB Silalahi juga mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan dari Filipina.
Baca Juga: Profil dan Biodata Kusuma Wardhani, Legenda Panahan Indonesia
Sedangkan di dalam negeri, ia mendapatkan pangkat kehormatan. Naik dari Mayor Jenderal menjadi Letnan Jenderal.
Dalam Pemilihan Umum 2004, TB Silalahi menjadi bagian dari tim kampanye Presiden SBY. Ia juga menjadi penasihat khusus saat SBY menjabat sebagai presiden.
Pria kelahiran Pematang Siantar, 17 April 1938 ini juga menjadi Dewan Pertimbangan Presiden 2007-2009 pada bidang Pertahanan dan Keamanan.
Sebagai politisi Partai Demokrat, TB Silalahi menjabat sebagai Ketua Pengawas Dewan Pembina Partai Demokrat.
Biodata TB Silalahi
Nama lengkap: Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Tiopan Bernhard Silalahi, S.H.
Nama panggilan: TB Silalahi
Tempat lahir: Pematang Siantar
Tanggal lahir: 17 April 1938
Pendidikan: Akademi Militer Nasional 1961, Universitas Padjadjaran
Profesi: Tentara, politisi
Riwayat Hidup
Pendidikan Militer:
- Akademi Militer Nasional (1958—1961)
- Kupaltu Kav (setingkat Kursus Dan Ki), lulus terbaik (1965)
- Kursus Guru Perang Nuklir Biologi dan Kimia, lulus terbaik (1966)
- Suslapa Kav ( Kursus Dan Yon), lulus terbaik
- Seskoad (1971—1972)
- Defence Management Course, Monterey (USA) (1976)
- Sesko ABRI, lulus terbaik (1977)
- International Peace Keeping Training, Wina, Austria (1979)
Pendidikan Kepemimpinan:
- Lemhannas KRA XVI
Pendidikan umum:
- Sarjana Muda Hukum Univ. Padjajaran, Bandung (1966—1969)
- Executive Program, Stanford University USA, National University of Singapore (1992)
- Sarjana Hukum STHM, Jakarta, Cum Laude (1996—1997)
- Doctor HC, Gregorious Arenata University,
Riwayat Jabatan
- Dan Yonkav 8/Kostrad (1972)
- Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974)
- Dosen Seskoad (1975)
- Kasdam VII/Diponegoro (1982)
- Asrena Kasad (1986)
- Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi (1988)
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998)
- Dosen Senior Lemhannas (2000—)
- Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000—)
- Komisaris Utama di berbagai perusahaan Nasional dan Internasional (1990—)
- Ketua Dewan Pembina Yayasan Soposurung (1990—)
- Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia dan Yayasan Pengembangan #Pondok Pesantren Tradisional
- Indonesia di Bandung (2004—)
- Penasehat Khusus Presiden RI (2004—2006)
- Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah (2006—)
- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006—2010)
- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008—2010)
Itulah profil dan biodata TB Silalahi, mantan menteri di masa Presiden Soeharto hingga jadi Dewan Pertimbangan Presiden di masa SBY.
Berita Terkait
-
DK PBB Gagal Sahkan Gencatan Senjata Gaza, Malaysia Beri Kecaman Keras
-
Wapres Gibran ke Mendikdasmen: Zonasi Sekolah Harus Dihilangkan!
-
Pengangguran Meningkat, Menaker Mau Buat Job Fair Setiap Minggu
-
Daftar Barang Tak Kena PPN 12 Persen Mulai Januari 2025, Apa Saja?
-
Sat Set Bantu UMKM, Ayu Ting Ting Diniai Lebih Solutif Ketimbang Kementerian Perdagangan
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak