BeritaHits.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya kekacauan dalam data Covid-19. Ia berjanji akan membenahi data Covid-19 usai menyelesaikan persoalan Rumah Sakit (RS) penuh.
Hal itu disampaikan oleh Budi saat menjadi pembicara di acara Mata Najwa di Trans7 bertajuk 'Beres-Beres Kursi Menkes' yang tayang pada Rabu (6/1/2021) malam.
Budi mengaku, setelah dua minggu menjabat ada banyak persoalan di Kementerian Kesehatan yang harus dibenahi, salah satunya soal kekacauan data Covid-19.
Sarjana Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berjanji, akan segera membenahi data setelah menyelesaikan persoalan RS penuh usai liburan tahun baru.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin : Saya Minta Tolong 2 Minggu
"Saya baru mendengarkan karena baru 2 minggu, banyak hal yang harus diberesin. Begitu urusan RS penuh selsai, nomor satu yang saya beresin data," kata Budi seperti dikutip Suara.com, Kamis (7/1/2021).
Mantan Dirut Bank Mandiri itu menjelaskan, membereskan data Covid-19 merupakan masalah jangka panjang dan fundamental yang sangat penting untuk segera dilakukan.
Sebab, data Covid-19 menjadi basis dalam menetapkan strategi penanganan Covid-19. Kedua, data Covid-19 akan menjadi kepercayaan publik terhadap pemerintah.
"Data itu harus benar karena strategi akan salah kalau data enggak benar. Kalau data enggak benar gimana bisa orang percaya," ungkap Budi.
Data Covid-19 juga akan digunakan sebagai dasar melakukan tracking dan tracing kasus Covid-19. Proses tracking dan tracing akan efektif jika Kemenkes memiliki data yang benar.
Baca Juga: Menkes Minta Waktu 15 Bulan untuk Vaksinasi Covid-19, Jokowi Maunya Setahun
Budi mengibaratkan persoalan perapian data Covid-19 seperti sebuah rumah yang memiliki genteng bocor. Kita tak perlu terus mengepel lantai saat hujan, namun harus membenahi genteng yang bocor tersebut.
Berita Terkait
-
Waskita Karya Garap RSUD Kubu Raya, Menkes Budi Gunadi Sadikin Lakukan Groundbreaking
-
Klarifikasi Kemenkes soal Rencana Menkes Budi Tukang Gigi Praktik di Puskesmas: Kesalahan Istilah
-
Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Tetap Jalan Selama Ramadan
-
Beban RSK Dharmais Berat, Menkes Dorong Layanan Kanker ke 34 Provinsi
-
Ajak Orang Kaya Penyintas Kanker Berobat ke RSK Dharmais, Menkes: Bisa Subsidi Pasien Tak Mampu
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak