BeritaHits.id - Pengamat politik dan hukum Refly Harun menilai, bahwa harusnya tidak ada kejadian lapor melapor antara kubu yang pro dan kontra dengan aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma ke pihak polisi.
Hal itu diungkapkan Refly melalui video yang diunggah ke kanal YouTube miliknya berjudul "RISMA DIPOLISIKAN!!" pada Senin (11/1/2021), untuk menanggapi Risma yang dilaporkan ke polisi karena diduga merekayasa aksi blusukannya bertemu gelandangan.
"Terlepas dari apakah itu setting-an atau bukan, saya hanya mengatakan termasuk orang yang tidak pernah setuju lapor melapor dari kubu manapun. Kalau ini kan gampang ditebak, yang melaporkan pasti bukan yang sering melaporkan para pengkritik Jokowi. Intinya para pelapor ini pasti bukan yang melapor Fadli Zon, yang melaporkan pastilah pokoknya orang-orang yang dianggap pro pemerintah," terang Refly.
Refly menyebut bahwa sikap tersebut membuat demokrasi menjadi tidak sehat, karena alangkah baiknya perbedaan pendapat dapat disikapi dengan pendapat pula.
Baca Juga: Risma Klaim Perintahkan Anak Buah Jalani Temuan KPK soal Bansos Corona
"Dan ini tidak sehat, karena itu lah berkali-kali saya katakan alangkah baiknya kita biasa menerima perbedaan pendapat," tuturnya.
Ahli hukum tata negara ini juga menyebut bila aksi Risma dianggap sebagai pencintraan harusnya pihak yang tidak menyukai Risma untuk lebih baik mengkritik, bukan langsung mengadukan ke pihak berwajib.
"Kalau itu dianggap pencitraan, kritik saja. Kita katakan bahwa datanya tidak valid dan tidak pernah kita temukan gelandangan di daerah Sudirman-Thamrin. Biarkalanh masyarakat yang menilainya, siapa yang sesungguhnya lebih benar, lebih bisa diterima, dianggap integritasnya," ujar Refly.
Refly turut memberikan contoh kasus tewasnya 6 Laskar FPI menjadikan masyarakat berkubu, antara pro dan kontra.
"Pro untuk mengatakan bahwa ini bukan kesalahan yang berwajib, kontra ini kesalahan pihak yang berwajib. Atau lebih tepatnya begini bukan soal Komnas HAM, tapi lebih pada peristiwa tewasnya Laskar FPI, pasti masyarakat terbelah antara yg mendukung polisi atau FPI. Itu wajar saja dalam sebuah dinamika, yang paling penting tidak menggunakan kekuasaan apapapun untuk membungkam baik mereka yang pro atau kontra dalam masalah ini. Jadi biarlah dikawal masyarakat secara bersama dan masing-masing pihak menunjukkan integritasnya, siapa yang genuine (asli: RED), siapa yang berbohong," jelas Refly.
Baca Juga: Mensos Risma Kordinasi dengan KPK Terkait Dana Bansos
Refly menjelaskan bahwa peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menilai apakah hal yang dilakukan Risma adalah setting-an atau tidak.
Berita Terkait
-
Ikut Desak Prabowo Reshuffle Kabinet, Refly Harun Sebut 17 Menteri Pro Jokowi: Jangan Dibiarkan!
-
Refly Harun Bongkar Percakapannya dengan Prabowo Sebelum Pilpres: Ungkap Peran Jokowi
-
Mati Kutu di Tangan Jokowi? Refly Harun Ungkap Prabowo Tak Berkutik Tanpa Restu
-
Kasus Tom Lembong Dinilai Aneh Bin Ajaib, Refly Harun : Kita Tahu Tujuannya
-
Janji Prabowo Satu Periode, Refly Harun Ragu: Ada Apa di Baliknya?
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak