Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hernawan
Selasa, 12 Januari 2021 | 18:43 WIB
Susi Pudjiastuti Jadi Model untuk Koleksi Terbaru Anne Avantie. (Instagram/@susipudjiastuti115)

BeritaHits.id - Presiden Joko Widodo pada Senin (11/1/2021) membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021 di Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengungkit soal hasil dari subsidi pemerintah untuk pupuk pertanian.

Menanggapi hal itu, Eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti meminta kepada Presiden Jokowi untuk menyetop segala jenis subsidi berupa barang.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Susi Pudjiastuti lewat jejaring Twitter miliknya, Selasa (12/1/2021).

Bukan tanpa sebab, Susi Pudjiastuti mengatakan, bentuk subsidi berupa barang itu selalu disalahgunakan. Bahkan, penerimanya pun kata dia salah sasaran.

"Stop semua jenis subsidi yang berupa comodity atau barang karena selalu disalahgunakan. Yang dapat akhirnya yang tidak berhak," ujar Susi Pudjiastuti seperti dikutip Suara.com.

Susi Pudjiastuti memiliki saran bagi Presiden Jokowi guna mengentaskan permasalahan tersebut.

Kata Susi Pudjiastuti, baiknya bantuan disalurkan dalam bentuk bibit gratis maupun bantuan tunai, serta data penerima disusun secara tepat.

"Ganti saja dengan ketersediaan bibit gratis atau bantuan tunai. Bangun data penerima yang sebenar-benarnya. Please," kata Susi Pudjiastuti disertai emoji dua tangan disatukan.

Susi Pudjiastuti memohon Jokowi agar menyetop subsidi berupa barang (Twitter).

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam rapat kerja itu menyinggung soal subsidi pemerintah untuk pertanian yang mencapai Rp 30 triliun. Namun, kata dia hasil dari sektor pertanian belum bisa dirasakan.

"Pupuk, saya jadi ingat pupuk, berapa puluh tahun kita subsidi pupuk. Setahun berapa subsidi pupuk? Rp30-an triliun berapa bu menteri keuangan? Rp33 triliun seingat saya, Rp33 triliun setiap tahun," ujar Jokowi.

"Returnnya apa itu, kembaliannya ke kita apa apakah produksi melompat naik, Rp33 triliun. Saya tanya kembaliannya apa? Lima tahun berapa terima, berarti 10 tahun sudah berapa triliun. Kalau 10 tahun sudah Rp330 triliun, bapak ibu dan saudara, angka itu besar sekali, artinya tolong ini dievaluasi, ini ada yang salah," lanjut dia.

Mengenai hal itu, Presiden Jokowi kemudian meminta jajarannya untuk melakukan evaluasi secara serius dan menyeluruh.

Pupuk hanyalah salah satu dari sekian banyak problem pertanian nasional. Persoalan lain yang disinggung Jokowi, yaitu ketersediaan lahan pertanian.

"Ini yang akan menyelesaikan masalah, kalau kita hanya rutinitas, urusan pupuk, urusan bibit itu penting saya tahu, tapi kalau bisa menyiapkan lahan dalam jumlah yang besar itu yang akan menyelesaikan masalah," kata Jokowi.

"Saya minta betul-betul di lapangannya diikuti, sehingga nantinya apabila di dua provinsi ini lumbung pangan yang kita bangun food estate yang kita bangun betul, benar. Provinsi-provinsi yang lain akan kita dorong kita berikan dana dari APBN, tetapi betul-betul ada return ekonomi yang diberikan kepada negara," tandasnya.

Load More