BeritaHits.id - Beredar di media sosial, sebuah klaim yang menyebut Presiden Jokowi membohongi rakyat saat disuntik vaksin Sinovac. Cairan vaksin Sinovac Jokowi disebut-sebut masih utuh saat dicabut.
Klaim tersebut beredar usai pemilik akun Facebook Muji Hartati mengunggah sebuah video pada 15 Januari 2021 dengan narasi yang menyebut cairan vaksin Jokowi masih utuh.
Dalam videonya, terlihat momen saat Presiden Jokowi disuntik vaksin dan terdapat tulisan "Cairan nya Masih Utuh Udah di Cabut Aaaja Mao Bohongin Rakyat Hadehhh".
Berikut narasi yang ditulis:
"COBA PELOTOTI GUYS... CAIRAN VAKSIN MASIH UTUH".
Lalu benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com, klaim bahwa cairan vaksin yang disuntikkan ke Presiden Jokowi masih utuh saat dicabut keliru.
Faktanya, Ketua PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih menegaskan, penuntikkan yang dilakukan oleh Prof.dr. Abdul Mutalib sudah benar. Sebab, dia juga disuntik oleh orang yang sama. Prof.dr Abdul Muthalib sendiri pun mengaku bersyukur karena tidak ada halangan saat dia menyuntik vaksin Sinovac ke Presiden Jokowi.
Baca Juga: Disuntik Vaksin Sinovac, Dua Tenaga Kesehatan Pusing dan Pegal
Pernyataan Ketua PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih itu menjawab opini dr Taudi Muhibbuddin Waly, Sp.PD, seorang dokter yang berasal dari Cirebon.
"Setelah melihat berkali-kali video itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya menyimpulkan vaksinasi yang anda lakukan gagal," tulis dr Taufiq.
Bukan tanpa sebab, suntikan vaksin seharusnya menembus otot atau biasa disebut sebagai intramuskular dan dilakukan dengan tegak lurus 90 derajat. Menurut Taufiq, penyuntikkan terhadap Presiden Jokowi tidak dilakukan dengan benar, sehingga vaksin tidak menembus otot dan tidak akan memiliki efek perlindungan.
Selain itu Taufiq juga menyinggung risiko terjadinya Antibody Dependent Enchancement (ADE), kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain dan menyebabkan maslaah kesehatan.
Namun, dr Daeng Mohammad Faqih mengatakan, tulisan itu merupakan opini penulis dan bukan berdasarkan data serta kajian ilmiah.
"Itu opini karena yang pertama, yang bersangkutan tidak ada di tempat saat penyuntikkan. Jadi dia tidak tahu kondisi di sana," tutur dr Daeng kepada Suara.com, Kamis (14/1/2021).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!