BeritaHits.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) baru saja merisil hasil penyelidikan mereka soal insiden yang menimpa 6 Laskar FPI. Komnas HAM menyatakan tidak ada pelanggaran HAM berat dalam kejadian bentrokan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek tersebut.
Hasil penyelidikan Komnas HAM menuai komentar dari berbagai kalangan, salah satunya Haikal Hassan yang mengaku menerima keputusan itu.
Namun, Haikal Hassan mengingatkan, setelah ini masih ada pengadilan akhir bersama Allah SWT.
"Oke... Selesai kasus... Sampai nanti dihadapan pengadilan Allah SWT.. Terima kasih Komnas HAM," kata Haikal Hassan lewat jejaring Twitter miliknya, Senin (18/1/2021).
Kicauan Haikal Hassan tersebut mendapat respons dari Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid.
Muannas Alaidid melempar sindiran menohok untuk Haikal Hassan yang menurutnya berlagak seolah pernah ke akhirat saja.
Bahkan, Muannas Alaidid menyebut Haikal Hassan sok suci, semua yang bertentangan dengannya berarti melawan kemauan Tuhan.
"Haikal lagaknya kayak pernah pernah ke akhirat aja, sok paling suci kalau gak sesuai maunya berarti melawan maunya Tuhan, mesti semua sudah diinvestigasi," tandas Muannas Alaidid lewat akun Twitter-nya, Selasa (19/1/2021).
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menyimpulkan laskar FPI ditembak mati adalah pelanggaran HAM. Sebab polisi membunuh orang yang masih hidup.
Baca Juga: Balas Telak Haikal Hassan soal Komnas HAM, Ferdinand: Perbaiki Akhlakmu
Terlebih dalam investigasi Komnas HAM ditemukan aksi penyiksaan dan kekerasan terhadap 4 laskar FPI yang masih hidup. Setelah disiksa, mereka ditembak mati.
Hal itu diumumkan Ketua Tim Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (8/1/2020)
"Terhadap empat orang masih hidup dalam penguasaan petugas resmi negara, kemudian ditemukan tewas, maka peristiwa tersebut merupakan bentuk dari peristiwa pelanggaran HAM," ucap Choirul Anam.
Sementara itu, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menyebut tidak ditemukannya indikasi pelanggaran HAM berat dalam peristiwa tewasnya enam laskar khusus Front Pembela Islam (FPI). Meski demikian, ia tidak menampik adanya pelanggaran HAM yang dilakukan anggota polisi kepada empat laskar.
Taufan menuturkan bahwa untuk menentukan pelanggaran HAM berat itu mesti memiliki kriteria tersendiri. Seperti ditemukannya desain perintah terstruktur untuk melakukan penembakan.
"Kami tidak menemukan indikasi ke arah itu (pelanggaran HAM berat)," tutur Taufan dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (14/1/2021).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!