Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya | Dwi Atika Nurjanah
Rabu, 20 Januari 2021 | 08:59 WIB
Rachland Nashidik (kiri) dan Denny Siregar (kanan)

BeritaHits.id - Politisi Partai Demokrat (PD), Rachland Nashidik mengomentari kasus korupsi bantuan sosial yang menimpa Mensos Juliari Batubara melalui kicauan di akun Twitter-nya. Dia menyebut tindakan korupsi itu telah melanggar lima sila Pancasila.

Melihat cuitan itu, lantas pegiat media sosial Denny Siregar menanggapi pernyataan Rachland Nashidik dan menyindir politisi PD memang sangat berpengalaman dengan masalah korupsi.

Hal itu Denny Siregar sampaikan melalui akun Twitter miliknya @Dennysiregar7 Selasa kemarin.

Dalam cuitannya itu, ia menuturkan bahwa pesan Rachland Nashidik telah mewakili partainya yang begitu berpengalaman dengan masalah korupsi.

Baca Juga: Rachland Nashidik: Korupsi Bansos Melanggar Pancasila

Bahkan Denny Siregar juga menuliskan kasus-kasus korupsi apa saja yang menjerat partai tersebut.

"Ini pesan seorang kader dari partai yang sangat berpengalaman masalah korupsi seperti korupsi hambalang,
korupsi wisma atlet, korupsi ESDM, dan banyak korupsi lainnya," tutur Denny Siregar seperti dikutip Suara.com pada Rabu (20/1/2021).

Denny Siregar menegaskan kicauan Rachland Nashidik sebagai kader partainya itu patut didengarkan.

Tak hanya itu, Denny Siregar juga menyinggung bahwa pengalaman masalah korupsi yang menimpa partai PD, menjadikan Rachland Nashidik cocok sebagai guru terbaik dalam mengomentari kasus korupsi.

"Patut kita dengarkan, karna pengalaman korupsi adalah guru yang terbaik," ujar Denny Siregar.

Baca Juga: Soal Korupsi Bansos, Rachland: Curi Duit Wong Cilik Secara Gotong Royong

Cuitan Denny Siregar singgung politisi PD (twitter.com/Dennysiregar7)

Soal Korupsi Bansos, Rachland: Curi Duit Wong Cilik Secara Gotong Royong
Rachland Nashidik kembali membuat sebuah cuitan yang cukup pedas. Kali ini mengomentari kasus korupsi bantuan sosial yang menyeret nama Mensos Juliari Batubara. Ia menyebut tindakan korupsi tersebut melanggar lima sila Pancasila.

Dalam cuitan yang diunggah pada Selasa (19/1/2021) Rachland Nashidik menyebut bahwa nilai-nilai Pancasila telah dilanggar dalam tindakan korupsi bansos. Ia bahkan secara tegas menyebut adanya tindakan menggarong uang rakyat kecil secara gotong royong.

Rachland juga menyinggung kata 'Ekasila' yaitu pancasila yang diperas menjadi satu sila saja yaitu gotong royong.

"Korupsi Bansos itu melanggar semua dari lima sila dalam Pancasila. Kecuali bila lima sila itu diperas jadi ekasila, yaitu gotong-royong, mungkin jadi terdengar masuk akal," tulis Rachland Nashidik dalam cuitannya.

Rachland Nashidik, dalam cuitan yang sama menegaskan makna kata ;gotong royong' sebagai tindakan mencuri uang rakyat. Sindiran tersebut ia tujukan pada seseorang yang ia sapa dengan sebutan 'madam'.

"Menggarong duit wong cilik secara gotong royong. Betul, Madam?," sambung Rachland dikutip Suara.com, Selasa (19/1/2021).

Cuitan tersebut ramai dikomentari oleh para warganet. Beberapa dari mereka menyayangkan penggunaan kata gotong royong dengan makna yang negatif.

"Harap tidak mendegredasi makna “Gotong royong” yang menjadi roh semangat dan kebanggaan bangsa Indonesia," tulis akun @JhonniSina****

"Gotong royong adl kata berkonotasi positif. Sangat tdk wajar kalau menyebut bergotong royong utk melakukan korupsi. Ga ada itu. Bandingkan klw ada yg menggunakan kata permisi utk hal buruk, begini, " Permisi saya kentuti wajah anda yaa..". Apa wajar? Hanya org gila yg lakukan itu," tulis warganet dengan akun @Bagonghard***

Diketahui, cuitan tersebut terkait dengan kasus korupsi mantan Mensos Julairi Batubara. Ia terbukti menerima dana senilai 17 miliar rupiah hasil memotong Rp. 10.000 dari paket bantuan yang akan diberikan pada masyarakat.

Load More