Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hernawan
Senin, 25 Januari 2021 | 20:25 WIB
Trik marketing penjual ini bikin warganet berdebat dan emosi (Twitter/txtdarionlshop).

BeritaHits.id - Setiap penjual punya cara tersendiri untuk mempromosikan dagangannya. Begitu pula dengan penjual makaroni pipa yang tengah viral di media sosial ini.

Penjual itu mendadak menyita perhatian karena trik marketing atau promosinya dirasa berpotensi membuat pembeli 'tergocek'.

Adanya penjual dengan cara promosi anti-mainstream tersebut terungkap usai dibagikan oleh pengelola jejaring Twitter @txtdarionlshop pada Sabtu (23/1/2021).

"Hampir emosi," tulis akun itu.

Baca Juga: Ngamuk, dr Tirta Semprot Deretan Covidiot yang Sebar Hoaks Soal Covid-19

Dalam potret yang dibagikan, penjual diketahui menawarkan makaroni pipa berukuran 150 gram dengan berbagai rasa.

Tampak di sana rasa asin, pedas, dan super manis yang dibanderol dengan harga Rp 12.000 sebelum didiskon menjadi Rp 5.995.

Selain itu, toko dengan rating 4,7 per 5 tersebut diketahui sudah menjual sekitar 8,5 ribu produk di tokonya.

Namun, rupanya ada kejanggalan yang ditemukan warganet dari toko makaroni pipa tersebut.

Tertulis di laman marketplace penjual itu "beli 1 dapat 1". Kalimat itu dinilai potensial mengecoh warganet yang tidak teliti dan menganggap akan mendapat bonus setiap 1 pack pembelian.

Baca Juga: Karyanya Diejek Tak Pernah Bermutu, Sujiwo Tejo Beri Balasan Menohok

Setelah ditelusuri lagi, ternyata maksud "beli 1 dapat 1" tersebut bukan menawarkan diskon sebagaimana publik mengira.

"Beli 1 dapatnya 1, bukan beli 1 gratis 1," tulis si penjual.

Trik marketing penjual ini bikin warganet berdebat dan emosi (Twitter/txtdarionlshop).

Tangkapan layar foto penjual yang memiliki terobosan unik kala mempromosikan barang dagangannya tersebut menuai protes dari warganet.

Pasalnya, warganet merasa cara promosinya bisa membuat pembeli tergocek. Terlebih lagi, tidak sedikit dari mereka merasa hal itu sengaja dilakukan untuk mengelabuhi.

"Menurutku tetap salah sellernya karena katanya (beli 1 dapat 1) jadi total 2 seharusnya yang didapat. Karena dia ngasih katanya 'dapat' kecuali kalau katanya (beli 1 cuma dapat 1) itu baru benar dapat 1. Itu aja beda kata 'nya' meskipun hanya 'nya' itu berpengaruh sekali," ujar @trisaktiindral.

"Trik marketingnya bagus bisa mengundang banyak pembeli tapi kalau ketemu pembeli yang bodo amat pengennya dapat 2 bakal gawat itu. Pembelinya bakal ngasih bintang 1 dan rating toko jadinya jelek," balas @shabirah_.

"Ini namanya benar tapi tidak baik. Karena bagi yang gak teliti bisa ketipu dan emosi," timpal @sscream_twt.

Meski begitu, segelintir warganet merasa hal itu tidak masalah. Semua kembali lagi pada ketelitian pembeli.

"Tidak ada yang salah. Beli 1 dapat 1 itu kalimat ambigu dan multiftafsir. Di dunia marketing itu bukan hal baru lagi," ujar @tapiadadannyata.

Kekinian, trik marketing yang menjadi perdebatan di kalangan warganet tersebut sudah menembus ribuan retweets dan disukai hampir 29 ribu pengguna Twitter.

Load More