Ambroncius Nababan Minta Maaf ke Pigai, Gus Sahal: Hukum Harus Terus Jalan

BeritaHits.id - Ketua Umum DPP Projamin (Pro Jokowi-Ma'ruf Amin) Ambroncius Nababan akhirnya meminta maaf kepada Natalius Pigai usai mengunggah sebuah postingan yang mengandung ujaran rasis.

Ambroncius Nababan mengaku dengan tulus meminta maaf kepada Natalius Pigai dan masyarakat Papua.

Hal tersebut kemudian ditanggapi oleh Tokoh Nadhlatul Ulama (NU), Akhamd Sahal atau Gus Sahal melalui akun Twitter pribadinya @sahaL_AS.

Gus Sahal mengutuk tindakan yang dilakukan oleh Ambroncius kepada Pigai sebagai tindakan hina dan menghina.

Baca Juga: Ketua Pro Jokowi - Ma'ruf, Ambroncius Akui Unggah Foto Natalius - Gorila

Sebab menurut dia, rasisme merupakan tindakan yang menghina. Gus Sahal menyebut seharusnya sebagai ketua relawan Projamin harus mengutuk keras tindakan rasisme.

"Saya mengutuk rasisme yang dilontarkan Ambroncius Nababan ke Natalius Pigai. Rasisme itu tindakan hina dan menghina. Para Jokower harus lantang mengutuk rasisme ketua relawan Projamin (Pro Jokowi Amin) ini," cuitnya, dikutip Suara.com.

Gus Sahal juga meminta agar pihak kepolisian harus tegas dalam menangani kasus rasisme ini.

Menurut Gus Sahal, meski Ambroncius telah meminta maaf kepada Natalius Pigai, seharusnya proses hukum harus terus berjalan.

"Minta maaf oke. Tapi proses hukum harus terus (berjalan). Polisi harus tegas." lanjutnya.

Baca Juga: Lama Tak Aktif di Partai, Hanura: Kasus Rasis Ranah Pribadi Ambroncius

Minta Maaf ke Natalius Pigai

Ambroncius Nababan mengaku bahwa dirinya mengunggah foto Natalius Pigai yang disandingkan dengan seekor gorila.

Dirinya mengatakan unggahan tersebut sebagai bentuk kritik pribadi kepada Natalius Pigai.

Hal tersebut dia ungkapkan melalui sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Widjaja Tjahjadi.

"Dari postingan saya pribadi kepada saudara NP tersebut hanyalah kritik untuk pribadi oknum tersebut dan bukan ditujukan kepada masyarakat Papua," ujarnya, dikutip Suara.com.

Akhirnya, Ambroncius meminta maaf kepada Natalius Pigai apabila tindakannya menyinggung seluruh rakyat Papua.