Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Hernawan
Selasa, 26 Januari 2021 | 12:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [ANTARA]

BeritaHits.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan tentang arti penting seorang presiden dalam suatu negara atau pemerintahan.

Anies Baswedan mengatakan, salah satu poin penting yang harus dimiliki oleh presiden adalah kekuatan menekan partai politik agar kekecewaan masyarakat tidak meluas.

Pernyataan itu oleh Anies Baswedan disangkutpautkan dengan Indonesia yang berkapasitas sebagai negara demokrasi.

"Indonesia bukan negara pertama yang menjalankan demokrasi, puluhan negara sudah berdemokrasi. Efisien biayanya, transparan prosesnya, dan terhormat jadi politisi," ujar Anies Baswedan dalam video yang dibagikan jejaring @aniesbaswedanreport seperti dikutip Suara.com pada Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Tantangan Pemerintahan Joe Biden, Sidang Pemakzulan Trump hingga Vaksinasi

"Itu yang harus dikembalikan di Indonesia sekarang," sambungnya.

Anies Baswedan urai kekuatan seorang presiden (Instagram/aniesbaswedanreport).

Anies Baswedan kemudian menyinggung soal partai politik. Kata dia, berbagai masalah yang ada bisa membuat masyarakat semakin menjauhi partai politik.

Menurut Anies Baswedan, hal tersebut bisa menjadi boomerang tersendiri bagi partai politik sehingga presiden harus berupaya mencegahnya dengan melakukan berbagai cara yang tidak luput dia sebutkan.

"Jadi cara-cara seperti itu, panggil ketua partai, ajak bicara, dan kemudian katakan, kalau tidak berubah, jangan heran masyarakat akan makin hari akan menjauhi partai politik, dan suatu saat nanti kekecewaan itu akan menjadi boomerang yang luar biasa," tukas Anies Baswedan.

Tidak hanya itu, bahkan Anies Baswedan merasa, tekanan seharusnya diberikan presiden kepada partai sebagaimana dimaksudnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Kapal Betung, Palembang Diguyur Hujan

"Tekanan ini harus diberikan, hari ini tidak ada yang memanggil, dan partai politik itu kalau dipanggil presiden, datang, taat, masalahnya dipanggil apa tidak," terang Anies Baswedan.

Load More