Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Hernawan
Kamis, 28 Januari 2021 | 14:11 WIB
Ade Armando soal Polemik Wanita Berjilbab (YouTube/CokroTV).

BeritaHits.id - Pengamat politik sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando baru-baru ini mengaku prihatin terhadap pemikiran sekelompok orang yang memaksakan kehendak wanita berjilbab.

Ade Armando salah satunya menyinggung kasus SMKN 2 Padang yang belum lama ini menggemparkan khalayak karena ada siswi diduga dipaksa memakai jilbab sampai orang tuanya murka.

Lewat video berjudul "Dalam Islam, Rambut Sumper Petaka?" yang diunggah dalam saluran YouTube CokroTV, Ade Armando mengatakan, dia sangat iba melihat adanya pemaksaan itu.

Menurut Ade Armando, akar masalah pemaksaan berjilbab itu sebenarnya bermula dari cara pandang agama yang salah.

Baca Juga: 3 Sunah Mencuci Tangan yang Diajarkan Nabi, Baik Diterapkan di Masa Pandemi

"Terus terang saya sebenarnya iba dengan mereka yang berusaha keras memaksa perempuan berjilbab, seperti yang terjadi di Padang atau daerah lain. Saya iba karena itu saya merasa itu semua berpangkal pada cara agama yang salah," ujar Ade Armando seperti dikutip Hops.id -- Jaringan Suara.com pada Kamis (28/1/2021).

Ade Armando soal Polemik Wanita Berjilbab (YouTube/CokroTV).

Namun, menurut Ade Armando pula, mereka sejatinya tidak bisa disalahkan. Pasalnya, itu menjadi kepercayaan mereka.

Hanya saja, Ade Armando menyayangkan bahwa sehelai rambut saja bisa menjadi 'bencana' dalam agama Islam.

"kita tidak bisa menyalahkan mereka karena mereka sangat percaya bahwa mereka itu sedang menjalankan kewajiban sebagai umat Islam yang saleh. Dan selama cara beragama itu tak berubah ya ini akan terus terjadi," tutur Ade Armando.

"Jadi begini, guru agama yang mewajibkan murid-muridnya mengenakan jilbab itu merasa bahwa sedang menyelamatkan murid mereka dan keluarga si murid. Ini bisa terjadi karena mereka percaya dengan ajaran bahwa rambut perempuan itu bisa membawa malapetaka," imbuhnya.

Baca Juga: Natalius Pigai ke Mahfud MD: Anda Kutip Alquran, Saya Katolik, Tidak Pas

Lebih lanjut, Ade Armando bercerita soal dirinya setelah melontarkan kritikan terhadap SMKN 2 Padang yang memaksakan siswinya berjilbab. Dia mengungkapkan, kini tidak sedikit warganet yang mengirimkannya hadis soal polemik menutup rambut.

"Sekarang ini saja, saya dikirimi banyak hadis tentang rambut perempuan, gara-gara saya mengecam keputusan SMKN 2 Padang yang memaksa siswinya berjilbab," terang Ade Armando.

Kata dia, salah satu bunyi hadis mengatakan bahwa seorang wanita yang mempertunjukan sehelai rambut pada pria non muhrimnya, maka wanita tersebut akan mendapat hukuman berupa dimasukkan ke neraka hingga miliaran tahun.

Ade Armando menyangsikan hadis kiriman warganet tersebut.

"Salah satu hadis yang saya peroleh berbunyi begini, sehelai rambut wanita yang dilihat oleh lelaki bukan muhrim dengan sengaja balasannya 70.000 tahun dalam neraka. Sehari akhirat seribu tahun di dunaia, seorang wanita yang masuk neraka bakal menarik ayahnya, adiknya, suaminya, dan anak lelakinya," ungkap Ade Armando.

"Bayangkan kalau perempuan itu berambut tebal, setiap hari memperlihatkan rambutnya kepada bukan muhrim, berapa miliar tahun dia harus ada di neraka?" lanjutnya tegas.

Ade Armando melanjutkan, dalam hadis yang didapatkannya itu, kata dia tidak ada keterangan hukum berlaku untuk orang Islam saja.

"Dan hadis itu tak menyebut agama perempuan itu lho. Jadi baik perempuan muslim atau non-muslim yang memperlihatkan rambutnya di depan bukan suami atau keluarga intinya, dijamin masuk neraka selama miliaran tahun. Bahkan si perempuan itu bakal membawa keluarganya sendiri," ucap Ade Armando.

"Kalau begitu berarti guru (SMKN 2 Padang) sebenarnya sedang berusaha menyelamatkan murid dan keluarganya, berarti kita tak layak dong marah," sahutnya menambahkan.

Menyoroti hadis tersebut, Ade Armando secara pribadi menunjukkan adanya cara beragama yang terbelakang.

"Masalahnya itu pada saat yang sama menunjukkan cara beragama yang terbelakang. Agama tentu bisa membawa kebahagiaan, tapi agama yang tidak dipahami dengan menggunakan akal sehat hanya akan membawa kehancuran," cetus Ade Armando.

Selain itu, Ade Armando juga merasa, hadis sebagaimana disebutkan olehnya bisa jadi palsu, bukan berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Ade Armando mengaitkannya dengan sifat Allah yakni Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

"Dengan akal sehat saja kita bisa menilai betapa hadis tersebut tidak mungkin berasal dari Nabi Muhammad SAW. Itu pasti palsulah. Bagaimana mungkin gara-gara rambut terlihat, Allah sedemikian murkanya. Padahal Allah Maha Pengasih dan Penyayang," tandas Ade Armando.

"Bagaimana mungkin memperlihatkan rambut adalah kejahatan super extra-ordinary yang jauh lebih buruk daripada korupsi misalnya," pungkasnya.

Load More