BeritaHits.id - Tim Mitigasi IDI menyampaikan data terbaru tenaga medis yang meninggal akibat covid-19 di Indonesia.
Mereka menyebut tingkat kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia masuk ke dalam peringkat tiga besar di seluruh dunia.
Politisi Rachland Nashidik pun menanggapi kabar tersebut melalui akun Twitter pribadinya @RachlandNashidik, Jumat (29/1/2021).
Dalam cuitannya tersebut, Rachland Nashidik tampak mencolek akun Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Moeldoko: Presiden Berulang Kali Minta Jangan Sekalipun Korupsi Bansos
"Terima kasih, Pak Jokowi. Untung bapak berhasil mengendalikan krisis kesehatan akibat covid-19. Kalau tidak, tentu korban lebih banyak," cuit Rachland Nashidik, dikutip Suara.com.
Sebelumnya, Rachland juga ikut berkomentar soal klaim yang disampaikan Jokowi terkait kasus pandemi covid-19 di Indonesia.
Dirinya menyebut bahwa indikator dari klaim Jokowi adalah naiknya anggaran infrastruktur dalam kondisi pandemi covid-19.
"Indikatornya, kenaikan anggaran pembangunan infrastruktur di tengah pandemi, disamping kenaikan anggaran keamanan," cuitnya.
Menurut Rachland ada hal lain yang menjadi indikator adalah anggaran kesehatan.
Baca Juga: Jokowi Bersyukur Indonesia Mampu Tangani Covid-19, Gus Umar: Aku Bingung
"Yang terkendali? Anggaran kesehatan," ujarnya.
Laporan IDI
Mitigasi IDI kembali menyampaikan data terbaru tenaga medis yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu hingga Januari 2021.
Data tersebut dari Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perastuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) itu menunjukkan ratusan tenaga medis wafat akibat wabah.
Total ada 647 petugas kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid, dengan rincian 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga laboratorium.
Dokter yang wafat terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Berita Terkait
-
Foto SBY Jual Nasi Goreng, Arief Poyuono: Ini Maknanya Sangat Dalam
-
Moeldoko: Presiden Berulang Kali Minta Jangan Sekalipun Korupsi Bansos
-
Jokowi Bersyukur Indonesia Mampu Tangani Covid-19, Gus Umar: Aku Bingung
-
Jokowi Klaim Pandemi Terkendali, Roy Suryo: Mungkin Beliau Sudah Lelah
-
Jokowi: Target 14 Persen Penurunan Stunting Bukan Angka Enteng
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak