Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Senin, 01 Februari 2021 | 20:07 WIB
Kepala Staf Moeldoko saat memberikan keterangan kepada wartawan (Antara)

BeritaHits.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyebut Moeldoko menjadi sosok yang ingin melakukan kudeta Partai Demokrat.

Pernyataan tersebut Andi Arief cuitkan melalui akun Twitter pribadinya @AndiArief_.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," cuitnya, dikutip Suara.com, Senin (1/2/2021).

Tak hanya itu, Andi Arief juga menyebut bahwa Moeldoko sudah mendapatkan restu dari Jokowi.

Baca Juga: Politikus PDIP: Melihat Sejarah, Demokrat Aman di Dekapan Keluarga Cikeas

"Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," lanjutnya.

Politisi Demokrat Andi Arief menyebut Moeldoko mau ambil alih kepemimpinan AHY atau Agus Harmurti Yudhoyono.

Sementara itu, Moeldoko saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Staf Presiden.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada beberapa tokoh yang ingin mengambil alih Partai Demokrat.

AHY menyebut tokoh tersebut melibatkan orang-orang terdekat di lingkaran sekitar Presiden Joko Widodo.

Tak hanya itu, AHY mengungkapkan adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Baca Juga: Andi Arief Sebut Moeldoko Ngaku Dapat Restu Jokowi Ambil Alih Demokrat

"Kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," tutur AHY dalan keterangannya usai rapat pimpinan, Senin (1/2/2021).

Tak hanya itu, AHY pun mengaku telah mengirimkan surat resmi kepada Jokowi.

Surat yang dikirimkan tersebut bertujuan untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari Jokowi terkait kebenaran informasi keterlibatan gerakan di lingkaran kekuasaan.

Load More