Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Rabu, 10 Februari 2021 | 09:57 WIB
Kisah korban banjir yang meminta bansos (Facebook)

BeritaHits.id - Kisah seorang korban banjir di Pekalongan yang kesal dengan pelayanan dinas sosial viral baru-baru ini. Warga korban banjir tersebut bersama dengan beberapa warga lainnya kecewa karena sulit mendapat bantuan.

Mereka juga dibuat dongkol dengan para pegawai yang malah asyik karaokean.

Kisah tersebut dibagikan oleh akun Facebook Rifqi Firmansyah di grup Motuba pada Selasa (9/2/2021). Dalam unggahannya, pria tersebut curhat tentang pelayanan di Dinsos Pekalongan yang ia nilai kurang memuaskan. 

Ia bercerita telah menempuh perjalanan dengan menerjang banjir demi bisa memperoleh bantuan sosial untuk para korban banjir.

Baca Juga: Warganet Pamer Burung Dara Goreng, Kisahnya Malah Bikin Publik Tak Tega

Sayangnya, begitu sampai di kantor Dinas Sosial, mereka merasa dipersulit dengan administrasi. Salah satu petugas bahkan sempat berkata bahwa stok bansos sudah habis.

"Kapok ke Dinsos Pekalongan. Hari minggu malam kami datang ke Dinsos dengan Pak RT dan Pak RW menerjang banjir menggunakan tossa untuk meminta bantuan bagi warga di 4 RT di Krapyak," tulis akun tersebut.

"Sampai di sana dibilangin bahwa stok habis," lanjutnya.

Kisah korban banjir yang meminta bansos (Facebook)

Tak ingin pulang dengan tangan kosong, para warga tersebut terus mendesak pihak Dinsos agar bisa menyerahkan bantuan.

Kali ini, pihak Dinsos malah meminta persyaratan untuk mengambil bansos. Mereka menyebut surat-surat yang dibawa para warga tidak lengkap karena tanpa cap kelurahan.

Baca Juga: Viral Balita Dianiaya Pacar Sang Ibu, Wajah hingga Tubuh Penuh Lebam

"Terus kami bilang bahwa sepertinya di dalam masih ada sisa 5 karung beras (padahal kita menduga saja) tiba-tiba oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya datang dengan alasan yang beda, dia minta surat-surat yang sudah kami bawa, lalu kasih alasan bahwa surat-surat tersebut tidak lengkap karena tidak ada cap dari kelurahan," tulisnya lagi.

Para warga korban banjir yang pantang menyerah ini lantas bernegosiasi dengan oknum pegawai Dinsos tersebut.

Mereka berniat membawa beras terlebih dahulu karena jarak tempuh menuju Dinsos dari tempat tinggal mereka sangat jauh dan butuh usaha menerjang banjir.

"Kami nego bagaimana kalau misal hari ini juga kami minta cap kelurahan apakah bantuan bisa cair. Kurang lebih dia memastikan bisa," tulis pria tersebut.

"Kemudian kami nego bagaimana kalau berasnya kami bawa sekalian sama petugas untuk mengambil bersama-sama surat yang dicap kelurahan. Beliau bilang tidak bisa, padahal untuk sampai Dinsos kami menerjang banjir yang cukup dalam," lanjutnya.

Hal lain yang membuat para warga kesal ialah tindakan beberapa oknum yang justru bersantai sambil karaokean di dalam kantor.

Setelah proses negosiasi yang panjang, mereka pun pulang membawa 25 kg beras untuk 4 RT yang terdampak banjir.

"Yang lebih bikin kami emosi, yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke. Setelah debat cukup keras akhirnya kami dikasih 25kg untuk 4 RT," tulisnya lagi.

"Paginya kami diminta datang dan membawa surat-surat dari kelurahan. Harapannya 3 RT yang belum kebagian bisa dapat, dan..... hanya dapat 25kg... Yowes lah... Isin jane, tapi apakah kudu seperti ini..mohon infonya ya lur," pungkasnya.

Menanggapi hal itu, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Mereka mengecam aksi oknum pegawai dinsos atas pelayanan yang kurag baik.

"Nanti disidak dadakan sama pak Ganjar berderai air mata," tulis seorang warganet.

"VIRALin aja....biar ndang dipecat....DINSOS MENSOS isinya sarang PENYAMUN doang," tulis warganet dengan akun Anto J**.

"Woohh malah karaoke, kebangetan," tulis warganet dengan akun Fajar Gu****.

Load More