BeritaHits.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tidak semua label radikal bermakna negatif. Menurutnya, ada pula radikal yang tidak negatif dan cenderung menguntungkan.
Hal itu disampaikan oleh Ridwan Kamil melalui akun Twitter miliknya @ridwankamil.
"Tidak semua berlabel radikal itu negatif. Konsep robot menggantikan kerja manusia itu contoh radikal yang tidak negatif," kata Ridwan Kamil seperti dikutip Suara.com, Rabu (17/2/2021).
Ridwan Kamil menegaskan, tidak semua orang yang memiliki pemikiran kritis terhadap pemerintah dapat diartikan menjadi orang radikal.
Baca Juga: Warganet Konsultasi Soal Mantan, Ridwan Kamil Jawab Pakai Data BPS
Adapun radikal yang dinilai oleh Ridwan Kamil berbahaya adalah memiliki pemikiran atau perbuatan ekstrem mengubah ideologi sebuah negara.
"Itu baru radikal yang pasti dilawan oleh sistem ideologi eksisting," ungkapnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu menmberikan contoh gerakan radikal kiri dan kanan yang berusaha mengganti Pancasila dengan ideologi lain yang harus diwaspadai.
"Radikal kiri mau mengganti Pancasila dengan komunisme atau radikal kanan ingin mengganti Pancasila dengan khilafah. Karenanya Pancasila harus selalu kita jaga," tutur Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengajak publik untuk tetap menyuarakan argumentasi yang dimiliki tanpa membubuhkan kalimat makian.
Baca Juga: Ramai Isu Guyuran Rp 9 Miliar dari Pemda, Demokrat: Pak SBY Tidak Minta
"Mari tetap kritis terhadap semua dimensi hidup ini, penuh dengan argumentasi tanpa harus dibumbui caci maki," tukasnya.
'Indonesia Lahir karena Bung Karno Radikal'
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Indonesia lahir karena Presiden RI pertama, Soekarno atau Bung Karno radikal.
Mahfud MD menyebut istilah radikal sesungguhnya baik. Ia mengungkit soal sikap Bung Karno yang radikal hingga melahirkan bangsa Indonesia saat ini.
"Istilah radikal itu bagus iya. Jadi Indonesia lahir karena Bung Karno radikal, generasi Bung Karno radikal ingin membongkar sesuatu dari akarnya," kata Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, Islam juga berkembang karena radikal. Meski demikian, ia juga menilai ada radikal yang berdampak buruk, yakni keinginan membongkar sesuatu tanpa mengikuti aturan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!