Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Chyntia Sami Bhayangkara
Rabu, 17 Februari 2021 | 07:39 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memasuki kendaraannya usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

BeritaHits.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tidak semua label radikal bermakna negatif. Menurutnya, ada pula radikal yang tidak negatif dan cenderung menguntungkan.

Hal itu disampaikan oleh Ridwan Kamil melalui akun Twitter miliknya @ridwankamil.

"Tidak semua berlabel radikal itu negatif. Konsep robot menggantikan kerja manusia itu contoh radikal yang tidak negatif," kata Ridwan Kamil seperti dikutip Suara.com, Rabu (17/2/2021).

Ridwan Kamil menegaskan, tidak semua orang yang memiliki pemikiran kritis terhadap pemerintah dapat diartikan menjadi orang radikal.

Baca Juga: Warganet Konsultasi Soal Mantan, Ridwan Kamil Jawab Pakai Data BPS

Adapun radikal yang dinilai oleh Ridwan Kamil berbahaya adalah memiliki pemikiran atau perbuatan ekstrem mengubah ideologi sebuah negara.

"Itu baru radikal yang pasti dilawan oleh sistem ideologi eksisting," ungkapnya.

Ridwan Kamil komentari radikal (Twitter/ridwankamil)

Mantan Wali Kota Bandung itu menmberikan contoh gerakan radikal kiri dan kanan yang berusaha mengganti Pancasila dengan ideologi lain yang harus diwaspadai.

"Radikal kiri mau mengganti Pancasila dengan komunisme atau radikal kanan ingin mengganti Pancasila dengan khilafah. Karenanya Pancasila harus selalu kita jaga," tutur Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengajak publik untuk tetap menyuarakan argumentasi yang dimiliki tanpa membubuhkan kalimat makian.

Baca Juga: Ramai Isu Guyuran Rp 9 Miliar dari Pemda, Demokrat: Pak SBY Tidak Minta

"Mari tetap kritis terhadap semua dimensi hidup ini, penuh dengan argumentasi tanpa harus dibumbui caci maki," tukasnya.

'Indonesia Lahir karena Bung Karno Radikal'

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Indonesia lahir karena Presiden RI pertama, Soekarno atau Bung Karno radikal.

Mahfud MD menyebut istilah radikal sesungguhnya baik. Ia mengungkit soal sikap Bung Karno yang radikal hingga melahirkan bangsa Indonesia saat ini.

"Istilah radikal itu bagus iya. Jadi Indonesia lahir karena Bung Karno radikal, generasi Bung Karno radikal ingin membongkar sesuatu dari akarnya," kata Mahfud MD.

Menurut Mahfud MD, Islam juga berkembang karena radikal. Meski demikian, ia juga menilai ada radikal yang berdampak buruk, yakni keinginan membongkar sesuatu tanpa mengikuti aturan.

Adapun radikal yang dimaksud oleh pemerintah adalah radikal yang telah tertulis dalam hukum.

Maksud radikal dalam hukum yang dimaksud oleh Mahfud antara lain berupaya mengganti UUD tanpa melalui prosedur dan menggunakan kekerasan.

Selain itu, upaya menjatuhkan pemerintahan sah yang sudah dipilih dan menolak demokrasi serta ideologi Pancasila merupakan bentuk radikal yang dimaksudkan dalam hukum.

"Kalau Bung Karno dulu radikal itu bagus untuk melawan penjajah. Nabi Muhammad juga bagus. Oleh sebab itu, arti stipulatif itu menjadi pegangannya. Kalau orang tanya radikal itu artinya bukan arti lain, ada definisinya," ungkap Mahfud.

Load More