Curhat Terbaru Ibu Felicia Tissue: Betapa Berat Beban Putri Kecilku

BeritaHits.id - Ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau kembali curhat terkait kondisi anaknya usai putus dari Kaesang Pangarep. Ia juga memperlihatkan hasil pencarian di internet tentang pengertian serta dampak dari tindakan ghosting.

Lewat sebuah unggahan di akun Instagramnya, Meilia memperlihatkan tangkapan layar yang berisi pengertian dan dampak daei perilaku ghosting. Ia lantas menjelaskan keadaan sang anak saat ini serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencegah atau mengatasi dampak ghosting bagi Felicia.

"Mari kita menyimak apa itu 'Ghosting '," tulis Meilia mengawali penjelasannya.

Kecewa Ghosting dianggap hal biasa

Baca Juga: Diputusin Kaesang Pangarep, Kesehatan Felicia Tissue Drop?

Meilia menyoroti adanya pernyataan dari beberapa pihak yang menyebut ghosting sebagai perilaku yang biasa-biasa saja. Ia memaklumi hal itu karena mereka yang berkomentar bukanlah yang berkompeten dalam bidang psikologi.

"Melihat di beberapa acara infotaiment station TV Indonesia baru-baru ini bahwa ada seorang pakar ekspresi wajah dan seorang bekas magician mengatakan bahwa 'Ghosting' sudah biasa dan biasa-biasa saja. Mungkin mereka memang bukan sebagai psikolog jadi kita bisa memaklumi komentar mereka sangatlah minim untuk hal ini," tulis Meilia.

Mengaku penasaran dengan istilah 'Ghosting'

Dalam unggahan tersebut, Meilia mengaku bahwa ia penasaran untuk mengetahui apa itu ghosting. Ia lantas mencari informasi di google dan membagikannya dalam unggahan itu. Ia jga menyebut telah berkonsultasi dengan dokter terkait dampak dari ghosting.

"Saya sendiri pun sangat curious untuk mengetahui apa itu 'ghosting' karena zaman sudah maju, mungkin saya sendiri harus membukanya dan mencari dari google! Sebagai pengetahuan juga buat kita semua, maka dari itu saya share di sini agar kita tau dampak dari ghosting tersebut," tulis Meilia lagi.

Baca Juga: Nyai Dewi Cuek Kaesang-Felicia Tissue Putus, Belum Ganggu Stabilitas Negara

"Dan saya juga sudah berkonsultasi kepada dokter psikologi di Singapura mengenai hal ini," lanjut Meilia.