BeritaHits.id - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari soal persidangan Habib Rizieq yang digelar secara offline.
Akhirnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang diketuai leh Suparman Nyompa mengabulkan permohonan Habib Rizieq terkait pelaksanaan sidang secara offilne.
Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief pun membahas persidangan Habib Rizieq yang menuai polemik lantaran sempat tak bisa digelar secara offline.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Rocky Gerung Official, Rocky Gerung pun membahas hal tersebut.
Pada awalnya, Hersubeno sempat bertanya kepada Rocky mengenai persidangan Habib Rizieq yang sebelumnya digelar secara online. Padahal, Rizieq meminta untuk digelar secara offline.
Namun, diketahui terdapat alasan pandemi sehingga sidang harus digelar secara online. Dirinya mempertanyakan perbedaan perlakuan dengan sidang lain.
Menurut Rocky, Rizieq telah menjadi semacam umpan untuk mengukur kedalaman politik Islam dan potensi oposisi.
"Habib Rizieq ini dia semacam umpan untuk mengukur kedalaman politik Islam, untuk mengukur ketajaman media, dan mengukur potensi oposisi. Jadi dia menjadi umpann dari rezim yang panik," ujar Rocky, dikutip Beritahits.id.
Lebih lanjut, Rocky menyebut dalam kondisi saat ini pemerintah sudah buta terhadap sejarah.
Baca Juga: Imbas Sidang HRS, Layanan Masyarakat di PN Jaktim Jadi Terhambat
Menurutnya, persoalan HRS bukanlah tentang pidana melainkan pelanggaran hak asasi manusia.
"Sialnya HRS ada di dalam suatu setting kultur politik yang mengalami defisit. Ada kontras moral, HRS sebagai petugas rakyat dan Jokowi sebagai petugas partai. Orang tetap menganggap Jokowi tidak peduli dengan hak asasi manusia. Karena masalah HRS bukanlah soal pidana melainkan pelanggaran HAM," jelasnya, dikutip Beritahits.id.
Padahal menurut Rocky, Presiden Jokowi juga berkali-kali melakukan kerumunan yang sama seperti yang dilakukan HRS.
"Baru-baru ini presiden pergi ke wilayah mana itu dan juga menimbulkan kerumunan," jelasnya.
Soal persidangan HRS, menurut Rocky, Rizieq harus diperlakukan sebagai individu bukan tokoh yang dianggap masyarakat sebagai sesat.
Rocky menyebut hal ini sebagai upaya untuk mendeskreditkan sebuah kelompok yang di belakangnya ada simbol-simbol Islam. Dia pun menyayangkan lantaran Rizieq diadili bukan sebagai warga negara melainkan sebagai tokoh Islam.
Berita Terkait
-
Terbang ke Malut, Jokowi Resmikan Bandara Kuabang dan Tinjau Vaksinasi
-
Mobil Dinasnya Penuh Karung Beras, Penjelasan Gibran Malah Bikin Trenyuh
-
Bakal Hadirkan Habib Rizieq Shihab dalam Sidang, Munarman: Alhamdulillah
-
Natalius Pigai Come Back, Langsung Murka Bela Habib Rizieq Habis-habisan
-
Emak-emak Pendukung Habib Rizieq Ngamuk: Gue Bukan Anjing!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!