BeritaHits.id - Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris ikut angkat bicara soal insiden penyerangan Mabes Polri oleh seorang perempuan terduga teroris, bernama Zakiah Aini.
Irfan Idris menyinggung soal anggapan adanya bidadari yang menunggu di surga apabila seseorang mati syahid sebagaimana disebut kerap menjadi iming-iming bagi para teroris.
Namun, dia tampak tak bisa menjawab, apakah tetap akan ketemu dengan bidadari apabila teroris yang meninggal berjenis kelamin perempuan.
Hal itu disampaikan oleh Irfan Adris saat menjadi narasumber program Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (1/4/2021).
Irfan Adris menyinggung keberadaan bidadari dengan mengaitkan surat wasiat bomber Gereja Katedral Makassar dengan pelaku penyerangan Mabes Polri.
"Surat wasiat Makassar ditulis pakai huruf kapital, Jakarta huruf kecil. Akan tetapi kesamaannya memohon maaf ke orang tua, bilang itu pilihan terbaik, sayang orang tua, tapi Allah lebih sayang hambanya, larangan ke ibunya pakai credit card, bank, pemerintah togut," kata Irfan Adris seperti dikutip beritahits.id.
"Itu yang menapaki kenapa mereka dengan berani melakukan aksi tanpa ragu dan takut. Penyerangan di rumah ibadah, kantor kepolisian, cuma dijadikan alasan agar cepat meninggal, syahid, masuk surga ketemu bidadari, tapi tak tahu lah kalau perempuan meninggal," tambahnya.
Lebih lanjut, Irfan Adris menyebut narasi semacam itu harus diluruskan oleh media. Bukan malah memberikan panggung mengglorifikasikan aksi mereka.
"Dengan melihat hal-hal semacam ini (glorifikasi ke teroris), mereka semangat," tukasnya.
Baca Juga: Heroik! Pemuda Lari ke Gereja Makassar saat Dibom, Selamatkan Seorang Nenek
Deddy Corbuzier, 72 Bidadari Buat Apa?
Senada dengan Irfan Adris, Deddy Corbuzier juga menyinggung soal bidadari saat membahas tentang penyerangan Mabes Polri.
Deddy Corbuzier membahas tentang pistol yang dibawa pelaku penyerangan Mabes Polri, Zakiah Aini. Dia mengatakan, kalau pelaku penyerangan percaya bahwa pistol tersebut asli berarti dia 'gila'.
"Artinya tujuan dia datang ke sana pasti untuk membunuh polisi dan dia pasti diiming-imingi sesuatu kalau dia mati, kalau polisi mati, atau kalau dia berhasil membunuh polisi dan dia ikut mati, akan mendapatkan sesuatu," kata Deddy Corbuzier dalam podcast-nya.
Saat Deddy Corbuzier mereka video uraiannya itu, dia mengaku belum mengetahui jenis kelamin pelaku penyerangan.
Namun kekinian diketahui, pelaku penyerangan Mabes Polri adalah seorang wanita berusia 26 tahun, bernama Zakiah Aini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!