BeritaHits.id - Doa buruk seorang guru terhadap muridnya baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Guru yang diketahui berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mendoakan muridnya meninggal dunia.
Pernyataan itu terkuak dalam sebuah percakapan di WhatsApp. Percakapan itu kemudian disebarluaskan di media sosial.
"Katanya ada yang kecelakaan tunggal di rujuk ke Rumah Sakit Bima. Mudahan mampus," tulis guru tersebut di dalam pesan WA seperti dikutip BeritaHits.Id dari Makassar.terkini.id -- jaringan Suara.com, Kamis (8/4/2021).
Diketahui guru tersebut merupakan honorer di SMAN 1 Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Wina. Ia menuliskan pernyataan itu setelah seorang muridnya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Kangen-kangenan hingga Langgar Prokes, Guru-Murid Nongkrong Sehabis Sekolah
Rupanya, murid tersebut kecelakaan karena melakukan konvoi kelulusan. Sang murid langsung dilarikan ke RSUD Dompu untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Konvoi tersebut diduga menjadi alasan sang guru menuliskan doa itu. Tak berapa lama setelah mendoakan sang murid meninggal, murid tersebut dikabarkan benar-benar meninggal.
Viralnya percakapan itu telah membuat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Aidy Furqan angkat berbicara. Ia berjanji akan menelusuri oknum guru honorer yang menuliskan pernyataan itu.
“Nanti saya minta KCD Bima untuk mericek informasi ini dan apa yang menjadi pemicu sikap guru tersebut. Jika itu benar dilakukan oknum guru maka kami akan lakukan pembinaan serius,” kata Aidy di Mataram, Rabu (7/4/2021).
Aidy menyayangkan sikap guru honorer itu yang dinilai tidak bisa diteladani. Sebagai tenaga pendidik, tidak seharusnya seorang guru mendoakan sang murid meninggal dunia.
Baca Juga: Driver Ojol Dibayar Pakai Dollar, Warganet Histeris Hitung Jumlahnya
"Terkait sikap guru yang mendoakan anak muridnya celaka, tentu tidak patut dilakukan seorang pendidik," tegas Aidy.
Dalam kesempatan ini, Aidy juga menyebut aksi konvoi kelulusan tersebut tidak bisa dibenarkan. Apalagi, kelulusan juga belum diumumkan sehingga tidak ada yang bisa dirayakan.
"Saya sayangkan kejadian tersebut yang bermula dari aksi konvoi kelulusan," ujar Aidy. "Seharusnya hal ini tidak terjadi dan tidak dilakukan anak-anak sekolah karena apa yang mau dirayakan dengan konvoi tersebut, mengingat kelulusan juga belum diumumkan."
“Jadwal kelulusan nanti awal Mei 2021 sehingga saat ini anak-anak kelas akhir masih ada yang mengikuti proses ujian akhir kelulusan. Semoga kejadian ini tidak terulang di sekolah lainnya,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Penyesalan Terbesar Rossa Usai Titiek Puspa Meninggal Dunia
-
Satpam Bekuk Pria Nyamar Jadi Perempuan di Masjid NTB: Ngaku Dapat Bisikan Gaib
-
Hadiri Tahlilan 7 Hari Wafatnya Titiek Puspa, Hijab Inul Daratista Disorot
-
Busana Putih di Acara Tahlilan 7 Harian Ternyata atas Permintaan Titiek Puspa
-
Melayat ke Rumah Duka, Raffi Ahmad Unggah Potret Kenangan dengan Hotma Sitompul
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak