BeritaHits.id - Pakar Ekonomi Emil Salim mengkritisi pembangunan Tugu Sepeda di DKI Jakarta yang menelan anggaran hingga Rp 800 juta.
Emil mempertanyakan alasan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membangun tugu tersebut dan tidak mengutamakan sektor pendidikan ketimbang patung.
Hal itu disampaikan oleh Emil melalui akun Twitter miliknya @emilsalim2010.
"Mengapa uang tidak utamakan pendidikan ketimbang patung?" kata Emil Salim seperti dikutip Beritahits.id, Minggu (11/4/2021).
Baca Juga: Masjid di DKI Jakarta Siap Menggelar Shalat Tarawih
Keputusan Wagud DKI membangun tugu sepeda tersebut menggelitik rasa penasaran Emil.
Pasalnya, sepeda merupakan barang komersil sehingga seharusnya tak membutuhkan anggaran daerah untuk pembangunan tugu tersebut.
"Ketika Wagub DKI Jakarta sediakan Rp 800 juta bangun 'patung sepeda' guna membantu para pemahat, kita bertanya bukankah sepeda barang komersial yang ada importir dan pengusaha bengkel sehingga tak perlu anggaran daerah?" ungkap Emil Salim.
Kontroversi Tugu Sepeda
Tugu Sepeda rencananya akan dipasang di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Saat ini tugu masih dalam proses pengerjaan.
Baca Juga: Tahun Ini Jakarta Kemungkinan Buka Kuliah Tatap Muka Lagi
Tugu itu juga menjadi bagian dari rencana pembangunan jalur sepeda permanen dengan panjang 11,2 kilometer dan lebar jalur 2 meter.
Meski memakan anggaran Rp 800 juta, dana yang dipakai tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pihaknya didanai oleh swasta yang memiliki kewajiban dari kerjasama senilai Rp 28 miliar.
Anggaran pembangunan tugu sepeda juga dipertanyakan sejumlah kalangan, di antaranya anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak yang mengatakan proyek tersebut hanya untuk menghamburkan anggaran.
Menurut Gilbert, dana tersebut mestinya dialokasikan ke kebutuhan lain, seperti pendidikan.
Tetapi Wagub DKI Riza mengatakan tiap-tiap sektor pembangunan di Jakarta, seperti pendidikan, sudah ada alokasinya tersendiri.
"Semua kan ada aplikasinya, pendidikan, sosial, kesehatan olahraga, agama semua dialokasikan. tentu aplikasinya sangat proporsional," kata Riza.
Berita Terkait
-
Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Pendidikan Hotma Sitompul: Lulusan UGM, Disertasi Bongkar Ide Soal Aset Koruptor
-
Profil Hotma Sitompul: Kiprah dan Kontroversi Sang Pengacara Kondang
-
Ki Hadjar Dewantara dalam Revitalisasi Kurikulum yang Relevan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak