Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya | Hernawan
Senin, 12 April 2021 | 09:21 WIB
Rocky Gerung. (Suara.com/Muhamad Yasir)

Menurut Rocky Gerung, aksi Dede Budhyarto mengunjungi Cholif Nafis semakin menunjukkan adanya dua kedunguan.

"Dia bikin dua kedunguan. Kedunguan pertama melarang, kedua dia minta maaf. Harusnya minta maaf ke rakyat," tukas Rocky Gerung.

"Pak Kyai (Cholil Nafis) mungkin biasa, wong (Dede Budhyarto) gak ngerti apa-apa, tapi rakyat keburu noton. Harusnya dia datang ke rakyat minta maaf. Minta maaf dia pun gak tahu caranya," tambahnya.

Berkunjungnya Dede Budhyarto ke Cholil Nafis kata Rocky Gerung tidak bisa membuat publik melupakan adanya kedunguan.

Baca Juga: Viral Pengantin Resepsi saat Hamil 8 Bulan, 'Tunggu Anak Sekalian Bun'

Justru sebaliknya, hal itu menurut Rocky Gerung menegaskan bahwa komisaris PT Pelni hanya ingin menyasar orang tertentu.

"Kalau orang pro kekuasaan disasar, minta maaf. Kalau ada orang yang tidak punya kaitan kekuasaan, tetap gak akan minta maaf," tegas Rocky Gerung.

"Dua kali kedunguan. Hal biasalah. Bagian dari IQ 200 sekolam," tandasnya.

Load More