Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Selasa, 13 April 2021 | 13:33 WIB
Komentator Sepak Bola Indonesia, Valentino Simanjuntak. (Instagram/@radotvalent)

BeritaHits.id - Media sosial Twitter sedang diramaikan dengan tagar #GerakanMuteMassal terkait dengan penyelenggaraan turnamen sepak bola piala Kemenpora. Akibatnya, sosok komentator Valentino 'Jebret' Seimanjuntak menjadi sorotan publik.

Para pecinta sepak bola tanah air menmgaku merasa kecewa dengan cara Valentino menjalankan pekerjaannya sebagai komentator.

Sebagian besar dari mereka menilai Valentino memberikan komentar kurang sesuai dengan konteks pertandingan sepak bola dan lebih sering berteriak-teriak mengeluarkan istilah-istilah kekinian.

Berikut ini adalah beberapa kritik dan sindiran yang dilontarkan warganet untuk Valentino.

Baca Juga: Mirip Oppa Korea, Tukang Servis AC Ini Bikin Warganet Terpesona

1. Disindir banyak hiperbola

Akun Twitter @BaliUtd mengunggah sebuah cuitan yang diduga kuat menyindir Valentino. Cuitan tersebut meminta pihak stasiun tv yang menyiarkan turnamen untuk mengurangi kalimat-kalimat hiperbola dari sang komentator.

"@Indosiar rikues besok jangan terlalu banyak hiperbola," tulis akun tersebut.

Hal ini ternyata diketahui oleh Valentino. Ia lantas mengunggah ulang cuitan tersebut dan memberikan tanggapan.

"Please jangan dihapus dong postingan twitternya," tulis Valentino di akun Twitternya.

Baca Juga: Viral Pria Marahi Petugas SPBU, Merasa Dicurangi Uang Dikorupsi Rp 5 Ribu

Cuitan Valentino Jebret (twitter.com/@radotvalent)

2. Dinilai kurang mengedukasi

Akun Twitter @SerieA_Lawas juga menyampaikan kritik terhadap penampilan valentino sebagai komentator di turnamen tersebut. Dalam sebuah cuitan, akun tersebut juga mengunggah poster tentang gerakan mute massal.

"Karena sejatinya penikmat sepak bola juga butuh edukasi, bukan pendengar teriakan yang menimbulkan polusi," bunyi tulisan dalam poster tersebut.

"Semoga @Indosiar @PSSI mendengar segala keresahan sebagian besar pencinta bola di Indonesia," tulis akun @SerieA_Lawas.

3. Disindir lebih cocok bawakan acara hiburan

Selanjutnya, ada akun Twitter pengamat sepak bola @olandfatah yang juga menyinggung soal tagar tersebut.

Dalam cuitannya Oland menilai bahwa seorang komentator sepak bola seharusnya lebih banyak menyampaikan informasi dan edukasi ketimbang hiburan.

"Membawakan acara sepak bola di televisi itu 70% memberi info dan pembelajaran, 30% hiburan atau aksesoris. Jangan kebalik. Kalau kebalik mah mending bawain acara kaya Dahsyat. Full hiburan. Eh ini menurut saya loh yaa," tulisnya.

4. Berharap ada audisi komentator

Akun Twitter @AndiePeci yang merupaka pentolan pendukun Persebaya juga menyampaikan cuitan dengan tagar yang sama. Ia berharap bahwa pihak stasiun tv bisa menggelar audisi komentator.

"#GerakanMuteMassal Indosiar sebaiknya bikin audisi cari komentator bola sajaaa yang berkualitas," tulisnya.

5. Dibandingkan dengan komentator lain

Beberapa warganet lantas menyebut sosok komentator sepak bola yang mereka anggap bagus. Beberapa di antaranya ialah Bung Towel dan Bung Lesley Hutagalung.

"Komentator paling enak menurut gue ya Bung Towel sama Bung Lesley Hutagalung. Mengedukasi, paparannya jelas dan tepat sasaran soal sepak bola. Kalau bung Jebret lebih ke entertaiment, polanya menghibur. Tapi kalau mereka digabungin, cocok juga untuk kemasan Tv yang sekarang #GerakanMuteMassal," tulis warganet dengan akun @aamiudik.

Terlepas dari viralnya tagar tersebut dan disorotnya sosok Valentino Jebret, Piala Menpora 2021 sudah memasuki babak semifinal. Empat tim yang berhasil lolos ialah PSM Makassar, Persija Jakarta, Persib Bandung, dan PSS Sleman.

Load More