Kami langsung menuju ke IGD. Dengan cepat tanggap, petugas langsung membawa beliau untuk diperiksa dokter jaga. Pihak rumah sakit mengeluarkan Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK) pada tanggal 09 April 2021 pukul 07:45 WIB.
Menurut dokter pribadi beliau di RS. St. Carolus, dimungkinkan wafatnya disebabkan karena terserang stroke kembali, karena sebelumnya beliau pernah terserang stroke ringan pada akhir bulan Oktober 2020. Namun sejak itu beliau sudah berangsur pulih.
Paduka Bunda Lia Eden adalah Ratu Surga. Kami Komunitas Eden, adalah anak-anak spiritualnya, yang tak pernah dipersiapkan untuk kehilangan dirinya. Tapi beliau selalu berpesan kepada kami, apabila wafat, jenazah beliau ingin dikremasi dan abunya ditabur ke laut agar menyatu dengan semesta, sehingga tak ada jejak fisik yang ditinggalkan. Hal ini untuk menghindari pengkultusan di kemudian hari, termasuk mengeramatkan kuburannya. Demikian pesan beliau kepada kami saat beliau masih hidup.
Dari rumah sakit, kami langsung membawa jenazah ke Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, dan disemayamkan di sana sampai waktunya dikremasi pada hari Senin, 12 April 2021 pukul 10:10 WIB. Setelah itu, kami menabur abunya ke laut lepas.
Baca Juga: Dibanjiri Pengikutnya, Nyanyian 'Malaikat' Iringi Acara Kremasi Lia Eden
Kepada keluarga besar Paduka Bunda Lia Eden, kami Komunitas Eden mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena telah mengikhlaskan kami menunaikan pesan beliau untuk menyelenggarakan prosesi persemayaman dan pelepasan jenazah.
Kini jasmani beliau sudah tidak berada di tengah-tengah kami. Namun kami percaya bahwa Tuhan sudah menyatukan ruh Paduka Maharatu Lia Eden dengan Paduka Maharaja Ruhul Kudus yang akan bekerja dalam ruh bersama kami.
Paduka Bunda Lia Eden Ratu Surga telah menyelesaikan Kitab Suci Surga (buku Teologi untuk Pancasila sebanyak 5 jilid, buku Teori Segalanya, dan beberapa tulisan yang lainnya). Dan itulah warisan yang paling berharga yang ditinggalkan. Kewajiban kami adalah merawat, menjaga dan melaksanakan ajarannya.
Setelah beliau wafat, maka Pewahyuan Tuhan di Eden usai. Saat ini tak ada di antara kami, Komunitas Eden, yang menerima otoritas pewahyuan. Kami percaya bahwa Paduka Maharaja Ruhul Kudus dan Paduka Maharatu Lia Eden senantiasa menyertai dan memandu jalan kami untuk mewujudkan Surga Eden yang penuh damai di Bumi ini untuk semua umat dan kepercayaan apa pun yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Salam Eden,
Baca Juga: Wartawan Dilarang Meliput Kremasi Lia Eden, Satpam: Permintaan Keluarga
Komunitas Eden
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak