BeritaHits.id - Memasuki bulan suci Ramadhan, kabar pelarangan mudik lebaran kian mencuat. Apalagi pemerintah pusat telah menerbitkan larangan mudik lebaran 2021 atau saat Hari Raya Idulfitri 1442 H.
Larangan mudik lebaran menuai polemik di kalangan masyarakat. Organisasi Angkutan Darat (Organda) lewat ketua umumnya, Adrianto Djokosoetono mengaku pihaknya mendukung hal itu.
Meskipun demikian, Organda mengusulkan agar angkutan umum untuk tetap dibolehkan beroperasi karena satu dua alasan.
Hal itu disampaikan Adrianto Djokosoetono saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa, Rabu (14/4/2021) malam.
"Sikap organda kami tetap mendukung keputusan pemerintah karena keputusan yang diambil pemerintah sulit. Namun kami mengusulkan bahwa angkutan umum diperbolehkan beroperasi," ungkapnya seperti dikutip beritahits.id.
Bukan tanpa alasan, menurutnya ada beberapa poin yang bisa menjadi pertimbangan, dari mudahnya pengawasan sampai kemungkinan buruk apabila terjadi pelarangan.
"Pertama angkutan umum beroperasi melalui titik pemberangkatan yang bisa dikontrol pemberangkatannya, jumlahnya, kapasitas, prokesnya, tes covid bisa dilakukan di area tertentu sebelum diberangkatan," terang Adrianto.
"Yang kedua, yang menggunakan angkutan umum itu masyarakat menengah ke bawah, tidak mengunakan kendaraan pribadi, jadi mohon maaf kalau angkutan umum dilarang, akan dicari jalan seperti tahun lalu, angkutan liar, " tambahnya.
Meski begitu, Adrianto mengaku percaya pemerintah akan hadir di titik tertentu untuk mengecek walaupun preseden sebelumnya membuktikan masih ada yang lolos.
Baca Juga: Viral Pria Salat Tapi HP di Sajadah Memutar Game, Perekam Video Dikecam
Andrianto kemudian menerangkan bahwa angkutan darat menjadi salah satu paling terdampak akibat Covid-19.
Menengok ke belakang, dia berharap pemerintah mengawasi secara ketat agar setelah ini kasus tidak naik lagi. Sebab apabila naik, sopir mungkin akan kembali terdampak.
Adrianto juga berharap kehidupan transportasi khususnya darat bisa lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah apabila kebijakan tidak berubah.
"Kami sangat khawatirkan, setelah semua ibaratnya sakit setahun, jangan sampai yang sudah sakit bahkan sebagian besar sudah mati suri dilarang lagi, nanti ternyata setelah ini PSBB lagi," tukasnya.
"Ini kan kayak sudah sakit, dicabut pula oksigen. Kesempatan kita untuk melanjutkan setelah ini perlu juga mendapat perhatian jika memang kebijakan tidak berubah," kata Adrianto.
Pernyataan itu ditimpali Najwa Shihab yang mencoba memperjelas maknanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!