Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Ruth Meliana Dwi Indriani
Minggu, 25 April 2021 | 21:13 WIB
Baju selam Submarine Escape Immersion Equipment. (Instagram/@class_of_2k2)

BeritaHits.id - Seluruk awak kapal selam KRI Nanggala 402 telah dinyatakan gugur pada Minggu (25/4/2021). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono mengungkap fakta seputar tenggelamnya KRI Nanggala 402.

Yudo mengatakan pihaknya telah menemukan baju penyelamat atau escape suit MK11 milik KRI Nanggala 402. Penemuan ini turut mengungkap dugaan mengenai situasi detik-detik KRI Nanggala 402 saat tenggelam.

Menurut Yudo, seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang diduga hendak memakai baju penyelamat. Dugaan ini muncul setelah baju penyelamat ditemukan telah keluar dari kotaknya.

Yudo menjelaskan baju penyelamat itu biasa dikeluarkan saat terjadi keadaan darurat di kapal. Namun, seluruh awak kapal disebutnya kemungkinan terlambat memakai baju penyelamat.

Baca Juga: Bukan Human Error, KSAL Yakin KRI Nanggala 402 Tenggelam karena Faktor Ini

“Ini adalah baju escape suit MK11. Yang biasanya ini ditaruh di kotak. Tapi ini bisa lepas, berarti ada kedaruratan, sehingga diambil dari kotak untuk dipakai,” kata Yudo Margono dalam jumpa pers di Bali, Minggu, (25/4/2021).

"Seharusnya ini tersimpan di kotak. Dipakai ketika terjadi kedaruratan. Karena ini lepas, berarti sempat di situ terjadi kedaruratan," lanjutnya.

Keterlambatan itu terjadi diduga lantaran kapal sudah terbelah menjadi tiga bagian dulu. Terbelahnya kapal ini karena terkena tekanan hidrostatis di bawah laut yang sangat kuat.

Yudo menyebut baju penyelamat atau escape suit MK11 KRI Nanggala 402 ditemukan oleh remote operation vehicle (ROV) MV Swift Rescue dari Singapura.

"Mungkin enggak sempat pakai, atau saat makai goyang, sehingga lepas dari kotaknya. Ini yang diambil oleh ROV MV Swift Rescue. Pakaian ini sempat keluar kemudian dijepit," terangnya.

Baca Juga: KSAL Yakin KRI Nanggala 402 Bukan Tenggelam Gegara Human Error

Seperti diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengumumkan seluruh awak KRI Nanggala 402 gugur dalam tugasnya. Hal itu diketahui berdasar bukti-bukti otentik yang ditemukan.

Bukti-bukti otentik itu diketahui dari gambar hasil tangkapan kamera dalam air dengan bantuan multibeam sonar, magnetometer, hingga ROV.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan melakukan evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402 yang berada di kedalaman 838 meter perairan Bali. Evakuasi ini akan bekerja sama dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office atau ISMERLO.

Load More