BeritaHits.id - Pemerintah lewat Menteri Keuangan Sri Mulyani disebut telah memangkas komponen THR PNS pada Lebaran 2021 ini. Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, THR yang diterima hanya terdiri dari komponen gaji pokok dan tunjangan melekat saja, tanpa tunjangan kinerja.
Hal ini lantas ditanggapi oleh Mantan Stafsus Menteri BUMN, Said Didu. Lewat sebuah video yang tayang di kanal Youtube Forum News Network, Said menyebut kondisi ini seperti sudah mengibarkan bendera putih atau menyerah.
Dalam pernyataannya, Said Didu menyebut kejadian ini baru pertama terjadi dalam kurun waktu 32 tahun ia menjadi ASN. Ia mengatakan hal ini adalah sinyal ekonomi yang sangat jelek.
"Saya ASN hampir 32 tahun, sudah pensiun dini, dan ini baru kali ini. Artinya, ini sudah SOS, jadi kalau kapal berlayar itu sudah menaikkan bendera putih, sudah menyerah," ujar Said Didu.
Baca Juga: Petisi THR dan Gaji ke-13 PNS 2021 Viral, Protes Minta Tukin Dibayar Penuh
"Pemerintah sudah angkat tangan, dan itu artinya pemerintah sudah menyatakan itu sinyal ekonomi yang sangat jelek," lanjutnya.
Sadi Didu bahkan membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi di masa pemerintahan SBY. Ia juga menyebut pemotongan THR ini baru pertama kali terjadi semenjak zaman Presiden Soekarno.
"Sejak Bung Karno sampai sekarang, sepertinya baru kali ini terjadi kebijakan tidak memenuhi hak ASN," ujarnya.
"Nah saya masih ingat, krisis tahun 98 yang paling parah, itupun tidak ada pengurangan gaji Pegawai Negeri Sipil," lanjut Said Didu.
Said Didu juga menyebut bahwa pada saat pemerintahan Presiden SBY gaji ASN selalu mengalami kenaikan. Jika ditotal, menurut said kenaikannya bisa mencapai 80 persen. Ditambah lagi ada tunjangan kinerja yang dikeluarkan pada saat itu.
Baca Juga: Pegawai Non ASN di Kaltim Juga Dilarang Mudik
"Pada saat pemerintahan SBY, itu hampir tiap tahun naik gaji, hampir tiap tahun dan itu naiknya 20 persen, 20 persen. Kalau ditotal kira-kira sampai 80 persen," ucap Said Didu dalam video tersebut.
Berita Terkait
-
Tutorial Lengkap Cara Aktivasi MFA ASN Digital Tanpa Eror
-
Komisi II DPR Siap-siap Revisi UU ASN, Naskah Akademiknya Kini Sedang Digodok
-
Revisi UU ASN 2025: Poin-poin Penting dan Kontroversi
-
Batas Waktu Pencairan TPG Berapa Hari, Cek Fakta Benarkah Hanya 14 Hari
-
Ratusan Dosen ASN Mundur: Salah Sistem atau Minimnya Persiapan Mental ASN Baru?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak