BeritaHits.id - Politikus Ferdinand Hutahaean ikut menanggapi soal kabar hasil tes wawasan kebangsaan Novel Baswedan.
Penyidik KPK Novel Baswedan dikabarkan tak lulus tes wawasan kebangsaan.
Tes wawasan kebangsaan itu dilakukan sebagai syarat untuk alih fungsi pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ferdinand pun menilai ada hal aneh terkait Novel Baswedan sejak berada di KPK.
Baca Juga: Sindir Novel Baswedan, Denny Siregar Sebut Ada Kelompok Taliban
Tak hanya itu, menurut Ferdinand, Novel Baswedan pro radikalisme di mata publik.
Hal ini ia ungkapkan melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
"Novel Baswedan ini terlihat aneh sejak berada di KPK. Kesan publik kepadanya, dia pro radikalisme. Fakta kemudian membuktikan dia tidak lulus wawasan kebangsaan," cuitnya.
Lebih lanjut, Ferdinand meminta agar orang-orang seperti Novel Baswedan harus dipecat dari KPK.
"Negara akan rusak oleh orang-orang seperti ini, harus dipecat dari KPK," ujarnya.
Baca Juga: Novel Dikabarkan Tak Lolos, Denny Siregar: Ini Bukti Ada Kelompok Taliban
Ferdinand juga menyinggung soal Anies Baswedan apabila dites untuk uji wawasan kebangsaan.
"Jangan-jangan Anies Baswedan juga tidak lulus kalau diuji," singgungnya.
Sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri menanggapi kabar terkait hasil tes wawasan kebangsaan tersebut.
Ia mengaku tidak dapat memberi klarifikasi lebih jauh untuk saat ini. Dirinya hanya menyatakan bahwa KPK telah menerima pihak-pihak yang lolos dan yang tidak lolos menjadi ASN.
Akan tetapi, Fikri mengatakan KPK belum bisa mengumumkan hasil tersebut ke publik.
Sementara itu, menanggapi kabar tersebut Novel Baswedan menyebut bahwa hal itu merupakan cara lama untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.
Dirinya mengaku terkejut mengetahui informasi tersebut.
Berita Terkait
-
Amplop Serangan Fajar Disita KPK, Bawaslu Tak Coret Nama Cagub Petahana Bengkulu Rohidin Mersyah, Kenapa?
-
Murka Anies Baswedan Soal Janda Jadi Candaan, Nada Bicaranya Disorot: Beda saat di TV
-
Adu Pendidikan Ridwan Kamil vs Anies Baswedan, Adab Perlakukan Janda Berbeda Jomplang
-
10 Tahanan KPK Nyoblos di Pilkada Jakarta, Ini Daftarnya
-
Usai Mencoblos, Anies Berharap Jakarta Dipimpin Figur Pemersatu dan Minim Kontroversi
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak