BeritaHits.id - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan angkat bicara soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang membuatnya dan 74 pegawai lain diminta untuk menyerahkan tugas.
Novel Baswedan mengatakan, TWK tidak digunakan sebagaimana mestinya lantaran malah dipakai untuk menyingkirkan 75 pegawai KPK.
Pernyataan itu ditulis Novel Baswedan melalui akun Twitter miliknya, @nazaqistha pada Selasa (11/5/2021).
Novel Baswedan mengungkit maksud dari Tes Wawasan Kebangsaan KPK sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 19 Tahun 2019.
"Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), bukan tes kompetensi atau tes untuk seleksi. Dalam UU 19/2019 dan Putusan MK jelaskan pegawai KPK menjadi ASN hanya bersifat peralihan yang tidak boleh merugikan pegawai KPK," terang Novel Baswedan seperti dikutip Beritahits.id.
Namun, menurut Novel Baswedan TWK malah dipakai untuk menyingkirkan 75 pegawai KPK, bahkan yang sedang menangani kasus sekalipun.
"Tapi digunakan untuk singkirkan 75 pegawai. Beberapa sedang tangani kasus besar," sambungnya.
Dalam cuitan terpisah, Novel Baswedan mengutip cuitan akun Twitter @paijodirajo yang mengabarkan soal penghargaan milik penyidik senior KPK itu.
Paijo Dirajo membagikan foto sertifikat Novel Baswedan yang menerima penghargaan PIACCF Award dari Perdana Menteri Malaysia atas dedikasinya memberantas korupsi.
Baca Juga: Viral Warga Semangati Pemudik di Jalan, Bak Pejuang Pulang dari Perang
Menyoal itu, Novel Baswedan menyebut perjuangan antikorupsi dihormati di dunia internasional, tetapi malah dimusuhi di negeri sendiri.
"Apa gak aneh, perjuangan antikorupsi seperti dimusuhi di negeri sendiri, justru dihormati di Internasional," kata Novel Baswedan menandasi.
75 Pegawai KPK Diminta Serahkan Tugas
Pelaksana tugas juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Ali Fikri menyebut 75 pegawainya yang tidak memenuhi syarat menjadi Aparatur Sipil Negara bukan dinonaktifkan, tetapi diminta untuk menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada atasan langsung.
"Dapat kami jelaskan bahwa saat ini pegawai tersebut bukan nonaktif karena semua hak dan tanggung jawab kepegawaiannya masih tetap berlaku," kata Ali Fikri dalam keterangan pers, hari ini.
Ali mengatakan pada Selasa ini, KPK telah menyampaikan salinan Surat Keputusan tentang Hasil Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan kepada atasan masing-masing untuk disampaikan kepada 75 pegawai yang dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!