BeritaHits.id - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan membeberkan sejumlah pertanyaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menurutnya janggal di hadapan presenter senior Karni Ilyas.
Novel Baswedan mengungkap beberapa pertanyaan yang dinilai tak selayaknya ditanyakan saat TWK, seperti memilih kitab suci agama atau Pancasila, dan sikap apabila wanita pegawai KPK diminta untuk melepas hijab.
Pertanyaan TWK penuh polemik di tengah masyarakat tersebut diceritakan Novel Baswedan kepada Karni Ilyas dalam video yang diunggah di kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (22/5/2021).
Novel Baswedan mengatakan, dirinya tidak pernah mendapatkan pertanyaan menyerang individual, lain dari sejumlah pegawai KPK lainnya.
"Saya tidak pernah ditanya hal-hal yang terlalu menyerang karena mungkin penanya sungkan. Tapi kepada kawan yang lain, ditanya hal-hal yang sedikit menyerang kepentingan beragama, menyerang hal terkait sikap," kata dia seperti dikutip beritahits.id.
Novel Baswedan kemudian memberikan beberapa contoh pertanyaan yang disebut menyerang pegawai KPK itu. Salah satunya adalah soal jilbab.
"Contohnya bagaimana kamu, perempuan ya ini, harus buka jilbab. Ini sesuatu yang gak mungkin ada di TWK soal hal semacam itu. Dikatakan kalau tolak disebut egois, mementingkan kepentingan sendiri dibanding negara," terangnya.
Selain itu, menurut Novel Baswedan pula ada soal yang seolah menyamakan antara kitab suci agama dengan Pancasila dasar negara.
"Dibilang lagi gimana kalau kitab suci dengan Pancasila lebih baik mana. Mana yang lebih baik atau dipilih. Kan itu bukan dikotomi yang harus dipertentangkan. Dan kita semua paham tidak seperti itu hal yang terjadi," papar dia.
Baca Juga: Blak-blakan, Novel Baswedan Bongkar Penyelundupan Tes Wawasan Kebangsaan
Novel Baswedan melanjutkan dengan mengungkap pertanyaan-pertanyaan tes wawasan kebangsaan yang dinilai melecehkan sehingga dilaporkan ke Komnas Perempuan atau Komnas HAM.
"Kemudian tanya lagi belum nikah, mau gak nikah sama kita. Hal itu melecehkan dan itu gak bisa dipandang hal biasa. Karena pegawai KPK berani digitukan, bisa jadi terjadi ke orang-orang lain," tegas Novel Baswedan.
"Oleh karena itu, kawan-kawan ambil sikap melaporkan ke Komnas Perempuan dan Komnas HAM agar melakukan investigasi soal itu," sambungnya.
Merespons uraian dari Novel Baswedan, Karni Ilyas mengatakan pertanyaan yang ditanyakan saat Tes Wawasan Kebangsaan KPK berlebihan.
"Over sekali kalau tanya lebih pilih kitab suci atau Pancasila," timpal Karni Ilyas.
Novel Baswedan sendiri dalam kesempatan itu secara blak-blakan mengungkap proses munculnya tes wawasan kebangsaan dalam serangkaian proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!