BeritaHits.id - Jagat media sosial tengah ramai soal pembahasan Kurikulum Nasional yang menuai pro kontra. Namun siapa sangka, bahwa sebelum masuk sekolah Internasional, artis Maudy Ayunda juga pernah mengikuti Kurikulum Nasional di sekolah negeri.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh sang ibunda, Mauren Jasmedi melalui akun pribadinya @muren.s di jejaring media sosial Instagram pada 10 Juli 2021 lalu.
Diminta Hafalkan Nama Kecamatan
Mauren mengungkap Maudy Ayunda dan adiknya, Amanda Khairunnisa sempat mengikuti kurikulum nasional saat Taman Kanak-kanak (TK) hingga menginjak Sekolah Dasar (SD) kelas 2.
Baca Juga: Pelajar SMA ini Sebut Korban Uji Coba Presiden dan Mendikbud Karena Kurikulum Sekolah Berubah-ubah
"Awalnya sama sekali tidak berfikir pindahkan anak dari sekolah tersebut," tulis Mauren Jasmedi dikutip Beritahits.id, Kamis (26/05/2022).
Hingga suatu saat, Mauren menemani anak-anaknya belajar di sekolah. Saat itu lah Mauren cukup meragukan pelajaran kurikulum nasional yang dirasa kurang tepat dengan dirinya.
"Saya kecewa atas materi pembelajaran kalau itu, dimana murid-murid diminta menghapal nama-nama kecamatan di Jakarta" ungkapnya.
Tak hanya itu, ibu Maudy Ayunda itu juga merasa bahwa materi hafalan lain di pelajaran anaknya dianggapanya kurang tepat.
"Sejak itu, ada saja materi belajar anak-anak yang membuat saya tidak nyaman. Mau protes tapi kepada siapa?" tulis Mauren.
Survei Sekolah Baru untuk Anak-anak
Enggan mencari masalah dan tak mau mencari kesalahan orang lain, Mauren pun memutuskan untuk survei mencari sekolah lain yang lebih sesuai dengan harapannya.
Menariknya, Mauren melakukan survei sekolah dengan cara yang terbilang unik.
Dia tak langsung masuk ke ruang kantor, namun duduk di sekitar sekolah yang dia survei.
Mauren mengaku mencoba duduk di kantin seraya mendengarkan murid-murid berbincang serta mengintip proses belajar mereka di kelas.
Hal itu sempat dilakukannya selama beberapa hari untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai olehnya bagi buah hatinya.
Mengaku Langsung Jatuh Cinta Melihat Sekolah ini
Sampai suatu saat, Mauren menemukan sekolah berkurikulum nasional plus yang terbilang masih baru.
Meski sekolahnya kecil, dengan fasilitas minim dan bermurid 9 orang per kelas, Mauren tak ragu memilih sekolah internasional tersebut dan berkata langsung jatuh cinta.
"Murid-muridnya terlihat sangat santun, walau berbicara dalam bahasa asing. Guru-guru terlihat begitu dekat dengan murid. Saat saya mengintip di kelas-kelas terasa proses belajar yang menyenangkan, melibatkan murid secara aktif, berkomunikasi 2 arah & kelas terlihat penuh semangat & kegembiraan" ungkap Mauren.
Terlebih lagi, di sekolah itu Mauren melihat kebersamaan murid-murid muslim yang beribadah salat bersama guru mereka meski bukanlah sekolah Islam.
Melihat hal itu, Mauren langsung tak sabar mengajak buah hatinya untuk berkunjung ke sekolah tersebut.
Saat survei dengan anak sulungnya itu, Maudy dikatakan langsung ingin keluar dari sekolah lama. Padahal yang mereka lakikan hanya berkeliling ke sekolah kecil itu.
Ketika itu, Maudy diperbolehkan masuk ke dalam kelas terakhir untuk masa percobaan.
Sayangnya, saat ditengok oleh sang ibunda dari luar kelas, Maudy dikatakan kebingungan karena belum mampu berbahasa Inggris dengan baik.
Maudy Mantab Masuk Sekolah Internasional
Meskipun demikian, Maudy yang dikenal dengan pribadi tangguh dan penyuka tantangan itu mau belajar bahasa baru dengan materi pelajaran yang mungkin bisa membuatnya mengulang kelas asalkan bisa bersekolah di SD tersebut.
"Dipertengahan kelas 2 SD, sulungku mantap merelakan sekolah lamanya, yang memberinya lebih banyak fasilitas & berhalaman luas. Demi sekolah barunya, yang walau kecil namun telah mampu mencuri hati kami teramat dalam," lanjut ibu Maudy.
Maudy dikabarkan menghabiskan masa SD hingga SMP di sekolah internasional tersebut.
Keputusan dan cerita Mauren Jasmedi menyekolahkan buah hatinya ke sekolah internasional itu pun sontak menjadi viral kembali.
Kali ini, warganet pun lagi-lagi menuai dan membanjiri beragam pujian kepada sosok ibu Maudy Ayunda tersebut
Berita Terkait
-
Hari Guru Nasional, Mendikdasmen: Semua Guru Punya Tugas Mulia
-
Ikut Menyambut Hari Guru Nasional, Oxford United: Tut Wuri Handayani!
-
Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
-
13 Kata-Kata Hari Guru Nasional yang Simple dari Anak SD untuk Wali Kelas
-
Perbedaan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, Sama Tanggal 25 November Tapi Beda Makna
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak