Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Evi Nur Afiah
Senin, 30 Mei 2022 | 13:23 WIB
Air Sungai Citarum berubah warna jadi merah darah (Instagram/ @infobdgbaratcimahi).

Limabi ini berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan beracun. Limbah organik berasal dari kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, dan berbagai bahan yang dapat diurai oleh mikro organisme. Sementara anorganik berasal dari bekas cat dan besi serta alumunium. 

Selain itu, limbah juga berasal dari penggunaan pupuk yang berlebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan blooming algae akibat pupuk yang tidak terserap sempuran oleh tanah dan mengalir pada saluran sungai.

Blooming algae adalah tumbuhnya ganggang di atas permukaan air. Sehingga akan mengurangi sinar matahari yang masuk ke dalam air tersebut.

Adapun dampak pencemaran air adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Wali Kota Banjar Doa Bersama Warga Berharap Anak Ridwan Kamil, Eril Ditemukan Dalam Kondisi Selamat di Sungai Aare Swiss

1. Penurunan Kualitas Lingkungan

Salah satu contoh penurunan kualitas lingkungan tersebut adalah meningkatnya mikroorganisme atau kesuburan tanaman air, sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air.

Hal ini menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya.

2. Gangguan Kesehatan

Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga dapat menjadi sarang nyamuk dan lalat yang dapat membawa penyakit tertentu. 

Baca Juga: Update Pencarian Anak Ridwan Kamil, Eril: Belum Membuahkan Hasil yang Diharapkan

3. Pemekatan Hayati

Load More