Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Senin, 01 Agustus 2022 | 14:05 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)

BeritaHits.id - Viral di jagat media soal postingan video yang menjelaskan tentang penetapan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Menteri Perdagangan yang baru di Kabinet Indonesia Maju periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Benarkah?

Video yang diunggah di akun Facebook dengan nama Bukti Kerja Nyata Jokowi tersebut bertulis 'Tepat hari ini Jokowi memilih Ahok!! Menteri Perdagangan M Lutfi Didepak Dari Istana' dengan narasi 'Viral ~ Jokowi tunjuk ahok menteri perdagangan disingkirk4n dari istana'.

Berdasarkan penelusuran Beritahits.id pada Senin, (1/8/2022), Informasi tersebut salah. 

Penjelasan

Baca Juga: CEK FAKTA: Jokowi dan Sri Mulyani Jadi Inspirasi Hillary Clinton saat Debat Calon Presiden Amerika Serikat, Benarkah?

Foto tangkap layar soal postingan yang menyebut Ahok diangkat jadi Menteri Perdagangan (Sumber/ turnbackhoax.id).

Setelah menonton video tersebut, hal yang disampaikan bukanlah informasi terkait ditetapkannya Ahok sebagai Menteri Perdagangan.

Tetapi unggahan tersebut hanya berisi potongan video dari beberapa video yang menjelaskan tentang kinerja Ahok serta beberapa kritikan, dan wawancara yang melibatkan Ahok.

Faktanya, adapun dua menteri yang baru dilantik pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) serta Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Kesimpulan

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Gadis 16 Tahun Ini Dipenjara Akibat Melawan Saat Diperkosa?

Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait Ahok ditetapkan sebagai Menteri Perdagangan Baru pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Jokowi ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

Load More