BeritaHits.id - Sebanyak 8 perempuan diperkosa oleh kawanan pria bersenjata. Peristiwa tragis tersebut terjadi saat korban sedang syuting pembuatan video musik.
Menyadur dari laman Mirror.co.uk, insiden pemerkosaan itu menimpa perempuan berusia 19 tahun dan 37 tahun. Mereka merupakan kru dan model pada pembuatan video.
Korban diserang oleh kawanan pria bersenjata tersebut di sebuah tambang dekat Krugersdorp, Afrika Selatan, belum lama ini.
Diperoleh informasi, para pelaku yang disebut-sebut imigran ilegal itu masing-masing memperkosa korban sekitar sepuluh kali selama beberapa jam.
Baca Juga: 14 Penambang Ilegal Perkosa 8 Perempuan yang Sedang Rekam Lagu di Tambang Terbengkalai
Polisi setempat berhasil menangkap para pelaku pemerkosaan yang berjumlah 7 orang.
Salah satu korban menceritakan awal mula bagaimana kejadian pemerkosaan itu terjadi.
"Kami sangat senang ketika seorang gadis lokal yang menjalankan agen model memberitahu kami tentang pemotretan dan menjanjikan membayar kami di sebuah peternakan di Krugersdorp," kata seorang korban.
Pada syuting adegan terakhir, dirinya melihat pria mulai berlari ke arah mereka menembakkan tembakan ke udara.
Pasukan bersenjata tersebut memerintahkan semua orang untuk berbaring dan mereka melakukan penggeledahan. Mereka mengambil ponsel, pakaian, dan kamera.
Baca Juga: Berlari Tanpa Sepatu, Anak Perempuan 11 Tahun Juara 1 Lomba Lari Maraton HUT RI
"Selama penggeledahan mereka mulai menyentuh bagian pribadi kami dan salah satu memaksa saya masuk ke dalam mobil dan saat itulah pria pertama memperkosa saya," tuturnya.
Dalam sebuah surat terbuka untuk negaranya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, tindakan kebrutalan yang mengerikan ini merupakan penghinaan terhadap hak perempuan dan anak perempuan untuk hidup dan bekerja dalam kebebasan dan keamanan.
“Pemerkosa tidak punya tempat di masyarakat kita. Kami menyerukan kepada masyarakat untuk bekerja sama dengan polisi untuk memastikan bahwa para penjahat ini ditangkap dan diadili," kata Presiden Cyril Ramaphosa.
Komunitas kita tidak boleh melindungi penjahat di tengah-tengah mereka," tandasnya.
Berita Terkait
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Vadesta Meminta Doa Restu Untuk Cinta Masa Depan dalam Single Terbaru Anagata
-
Rayakan Hari Kartini: 4 Perempuan Tangguh Menjawab Tantangan Era Digital
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak