Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Sekar Anindyah Lamase
Rabu, 21 September 2022 | 16:46 WIB
Ilustrasi penjual jajan. (Instagram/ parodireceh.id)

BeritaHits.id - Seorang pria membagikan kekecewaannya saat sadar ada penjual nasi di pinggir jalan yang tak jujur dengan pendapatannya.

Pria Malaysia itu menyampaikan kisah tersebut di jejaring media sosial Facebook yang menyebut si penjual nasi lemak pinggir jalan memiliki mobil mewah Toyota Vellfire.

Diketahui, Malaysia sendiri memiliki tiga golongan pendapatan masyarakat, mulai dari B40 (Bottom 40%) untuk masyarakat miskin, M40 (Middle 40%) untuk masyarakat menengah, dan T20 (Top 20%) yang merujuk pendapatan rakyat kelas atas.

Si penjual nasi lemak pinggir jalan tersebut dinyatakan menjadi golongan B40 atau masyarakat miskin.

Baca Juga: Viral Wendy Walters Menangis di Klub, Warganet: Nyeseknya Sampai di Sini

Saat hendak membeli mobil Vellfire itu, si penjual nasi lemak sempat ditolak oleh pihak bank karena tak ada catatan soal pajak penghasilan maupun pembayaran pajak.

"Jadi gimana bank bisa yakin dengan kemampuan finansialnya? Dia ngamuk ke petugas bank sampai direkam dan semua jadi viral. Jika memungkinkan, bahkan lubang hidung petugas bank akan dicatat," ungkap si pria dilansir dari mStar.

Penjual nasi lemak itu mengaku penghasilan bulanannya mencapai RM11.000 atau sekitar Rp36,2 juta walau hanya berjualan 4 jam mulai dari pukul 7 pagi hingga 11 siang tiap harinya.

Tak hanya itu, si penjual nasi lemak pinggir jalan juga mengaku sudah melangsungkan dua kali ibadah umroh dan menghina pegawai bank yang penghasilannya tak seberapa.

"Untuk gaji pegawai bank katanya penghasilan bulanannya lebih banyak, tapi dia tidak mau lapor pajak penghasilan," terang si pria.

Baca Juga: Satu Keluarga Pulang Umroh Langsung Digerebek Jemaah di Bandara, Begini Kronologinya

Pria itu lalu mengatakan bahwa penjual nasi lemak itu begitu angkuh dan sombong karena pamer bisa menghasilkan puluhan juta rupiah per bulan bahkan mampu beli mobil Perodua Myvi secara tunai.

Akan tetapi, semuanya mulai berubah ketika penjual nasi itu menerima surat penalti dari Inland Revenue Board (IRB) karena tak bayar pajak selama sekitar 5 tahun berjualan.

Penual nasi itu mulai bersikap 'memelas' dan mengaku kesulitan dalam mencari nafkah dengan berjualan di pinggir jalan.

"(Kali ini) dia bilang kenapa dia jual nasi lemak di pinggir jalan. Kais sarapan di pagi hari, kalau hujan tak habis dagangannya bakal dibuang," tutur si pria menjelaskan.

Penjual nasi lemak itu mengatakan bahwa mereka ingin berdonasi ke orang-orang, namun sakit hati ketika orang makan gratis karena mereka harus bangun jam 3 pagi dan tutup pukul 11 siang.

Tak hanya itu, penjual nasi juga menuturkan soal kesulitan yang dihadapi setiap hari dalam berdagang.

Namun, pria itu kesal karena tahu pendapatan si penjual nasi lemak tinggi walau mengaku miskin gegara dapat penalti senilai RM132.000 atau sekitar Rp434,5 juta.

Pria itu menambahkan bahwa penjual itu juga termasuk ke dalam golongan penerima bantuan pemerintah dan mendapatkan zakat.

Bahkan mereka juga tak malu memamerkan bantuan tersebut di Facebook.

Load More