Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Kamis, 22 September 2022 | 10:35 WIB
Irjen Nandang (Twitter/ @HaranaMardjihad).

Pidato yang diunggah oleh @HaranaMardjihad merupakan pidato Kapolda Riau pada 2017, dan Irjen Nandang sendiri telah memberikan klarifikasi terkait informasi tersebut.

“Saya cuma jelaskan bahwa media berperan penting dalam tugas Polri dan TNI serta pemerintah. Makanya, catat dari awal pembicaraan (pengarahan) saya. Jadi tidak ditulis sepenggal-sepenggal saja,” kata Irjen Nandang, yang dikutip oleh situs turnbackhoax.id.

Ia mengatakan bahwa di pidato tersebut, beliau memberikan gambaran keadaan di negara-negara tertentu dan bukan di Indonesia.

Irjen Nandang berpesan pidatonya jangan dianalogikan. Inti dari pidato Irjen Nandang adalah pentingnya sinergitas dari segala pihak, termasuk seluruh stakeholder dan media di Riau.

Baca Juga: Momen Nathalie Holscher Ditegur Sule di Depan Adzam, Netizen: Sedih Loh Digituin Ibunya

Terlebih lagi, informasi serupa pernah dibahas oleh Riau Aktual pada 2017 silam dengan judul “‘Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada’, Kapolda Riau: Isi Berita Itu Hoax”.

Kesimpulan

Unggahan suara yang diklaim sebagai pidato Kapolda Riau yang menyebutkan bahwa 'negara Boleh Tidak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Tetap Ada' adalah informasi bohong.

Load More