BeritaHits.id - Analis Politik Universitas Bakrie, M Tri Andika mengingatkan PDIP agar tidak salah langkah dalam mendongkrak popularitas Puan Maharani maju mencalonkan Presiden di 2024 mendatang.
Apalagi tim kampanye Puan diduga berusaha menyingkirkan kompetitornya sendiri yaitu Ganjar Pranowo. Hal tersebut justru akan menurunkan Elektabilitas Puan maju Capres.
"Hati hati tim kampanye mbak Puan dalam memilih standing position. Narasi kalau nggak tepat-tepat banget justru ini membahayakan elektabilitas mbak Puan," kata M Tri Andika dalam wawancara yang ditayangkan Kanal Youtube tvOnenews dikutip Beritahits.id pada Kamis, (22/9/2022).
Menurut dia, beberapa event yang diselenggarakan PDIP, Ganjar Pranowo terkesan tidak diberikan ruang atau tidak dilibatkan. Bahkan ada pernyataan dari pendukung Puan yang menyerang Ganjar.
Baca Juga: Puluhan Kepala Daerah Termasuk Ganjar Dikumpulkan di Sekolah Partai PDIP, Ada Apa?
Sebaliknya, Ganjar dijegal PDIP justru akan mendapat angin segar dan simpati dari publik bukan Puan.
"Saya nggak tahu apa PDIP mencoba membuat semacam dinamika seperti ini atau memang ini di luar kendali tim komunikasi PDIP. Jadi jangan terpaku bagaimana caranya menurunkan elektabilitas Ganjar," tuturnya.
Dia mengingat bahwa kejadian serupa pernah dialami oleh Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu.
"Ketika SBY keluar dari kabinet Megawati publik melihat SBY sebagai sosok yang menjadi korban operasi politik Megawati. Di 2004, SBY mendulang simpati publik yang luar biasa," ucap Andika.
Tim pendukung Puan Maharani bisa mendongkrak elektabilitas Puan dengan menciptakan narasi yang unik soal sosok pemimpin Indonesia yang akan datang.
"Mbak Puan sebagai pemimpin perempuan bisa didorong dengan narasi yang unik di mata dunia. Indonesia kan mayoritas muslim, demokrasi tapi dipimpin oleh presiden perempuan," katanya.
Berita Terkait
-
Asisten Patrick Kluivert Singgung Presiden Prabowo, Ada Apa?
-
Dukung Benjamin Netanyahu Ditangkap, Wakil Ketua MPR Bandingkan dengan Kasus Presiden Filipina
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
-
Kekayaan Tia Rahmania di LHKPN: Menang Gugatan usai Dipecat PDIP
-
Sikat Mafia Beras, Menteri Pertanian Cerita Dulu Sempat Ditegur Wapres: Ada Pemimpin Besar di Sana
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak