Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 11:13 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi pembicara dalam Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-31 dan Sespimmen Dikreg Ke-62 Polri 2022, Rabu (21/9/2022). [KSP]

"Dinamika politik dan potensi radikalisme akibat politik identitas, survei BNPT pada tahun 2020 potensi radikalisme 14 persen. Itu data dalam kondisi anomali saat pandemi," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Moeldoko mengatakan adanya potensi peningkatan radikalisme harus diwaspadai. Moeldoko mengatakan stigma radikalisme bukan sengaja dibentuk oleh pemerintah.

Menurut Moeldoko, BNPT sudah memiliki standar dalam menentukan seseorang atau kelompok masuk golongan radikal atau tidak.

"Ini saya serahkan untuk bertanya langsung kepada BNPT karena mereka yang memiliki standar seseorang dinyatakan masuk kelompok ini," ujarnya.

Baca Juga: Pernyataan Ganjar Siap Nyapres di Pemilu 2024, Pengamat: Kode yang Sedang Dipersiapkan oleh PDI Perjuangan

Load More